"Oleh karena itu, di mana pun situasi yang sekiranya mengancam, pasti akan ada rekan-rekan kita di situ bertugas, melakukan tugas negara. Kemudian di sektor flyover Slipi, Jakarta Barat, berserta empat anggota," sambungnya.
Adapun kronologi Mayor SS diamankan itu bermula ketika massa terlibat bentrok dengan Brimob di bawah flyover Slipi, hingga dipukul mundur ke Jalan Raya Pejompongan, pada Kamis, 28 Agustus 2025 sore.
Pada pukul 22.00-22.30 WIB massa yang dipukul mundur terbagi dalam dua kekuatan sampai pertigaan Pejompongan dan Benhil.
Hal ini membuat Mayor SS dan rekannya pindah mengikuti di belakang pasukan Brimob yang mengarah ke Pejompongan.
Namun ketika sedang memonitor unjuk rasa di area pom bensin, Mayor SS berbagai jarak atau terpisah dengan rekannya sekitar jarak 50 menter karena adanya gas air mata.
"Pada saat terpisah, Mayor SS duduk di atas motor yang sedang parkir di lokasi pom bensin, selanjutnya rombongan Brimob yang mengendarai sepeda motor patroli tiba-tiba yang tertua di kelompok pasukan Brimob tersebut menarik Mayor SS dengan anggotanya dibawa ke arah mobil rantis," ucapnya.
Sebelumnya, unggahan akun X, @kliperano menyebut terdapat intel TNI yang ditangkap Polri.
"Polisi tangkap provokator demo di Pejompongan… ternyata intel TNI. Mayor Infanteri Sudi Suwarno, anggota BAIS lengkap dengan izin senjata, ketahuan ikut memprovokasi massa," tulis dia.
Dalam unggahan yang dimaksud, @kliperano juga menyertakan empat foto yang salah satunya menampilkan pria yang disebut anggota TNI dengan berbaju hijau dan ditangkap personel Brimob Polri.
👇👇
Polisi Tangkap Provokator Demo di Pejompongan Jakarta, Ternyata Intel TNI
Provokator demo di Jakarta pada Jumat 29 Agustus 2025 ditangkap personel polisi yang sedang mengawal aksi.
Provokator berbaju hijau dan celana panjang abu-abu tersebut ternyata anggota Badan Intelijen… pic.twitter.com/cgrUaFv2TJ
Sumber: SindoNews
Artikel Terkait
Buku Gibrans Black Paper Disebut Dokter Tifa Bisa Jadi Senjata Pemakzulan
PKS Desak Pembangunan Terencana, Tolak Konsep Asal Cepat!
Soeharto Pahlawan? PDIP Menolak, Tapi Apa Dosa Mahasiswa 98 Disebut Penjahat?
Roy Suryo Cs Rilis Black Paper Gibrans Usai Jokowis White Paper, Benarkah untuk Makzulkan Wapres?