Dalang Demo Agustus Dibongkar Jumhur Hidayat!

- Selasa, 09 September 2025 | 07:00 WIB
Dalang Demo Agustus Dibongkar Jumhur Hidayat!


Dalam pertemuan 1 September di Istana, Jumhur menyampaikan peringatan keras ke Prabowo. 


“Saya bilang ‘Pak Prabowo, tugas Bapak berat sekali.’ Lalu dia jawab, ‘Saya maunya jadi presiden ketujuh, tapi Tuhan takdirkan saya presiden ke-delapan.'”


Jumhur menangkap maksud Prabowo – kalau jadi presiden 2014, beban tidak seberat sekarang setelah 10 tahun kerusakan Jokowi.


Namun kini Jumhur memperingatkan Prabowo soal carry over orang dan kebijakan era lama. 


“Kalau Pak Prabowo cepat mengambil keputusan mendiskoneksi, terutama kebijakan – orang sebetulnya bisa berubah. Tapi nanti lama-lama orang nyalahin Pak Presiden kalau anak buahnya salah didiamkan terus.”


Jumhur mengungkap kekhawatirannya soal eskalasi dari konflik vertikal ke horizontal. 


“Sejauh yang dibakar aset pemerintah, masih disyukuri karena itu konflik vertikal – rakyat vs pemerintah. Tapi kalau sampai sesama masyarakat saling jarah berdasarkan etnis atau agama – hancur negara kita.”


Gerakan buruh, menurutnya, selalu vertikal never horizontal. 


“Tinggal sedikit lagi kemarin mengerikan sekali, tapi alhamdulillah tidak terjadi.”


Analisis paling tajam Jumhur: masyarakat Indonesia tidak ideologis. 


“Rakyat kita seperti rumput kering – siapa pun yang bakar bisa. Karena posisinya subsisten, serba kekurangan. Apalagi ada yang deploy gerakan – itu mengerikan.”


Bangsa yang masih mengharapkan sembako, kata Jumhur, mudah dimanipulasi. 


“Yang ngasih sembako bangga seperti charity. Padahal harusnya kita tidak perlu nerima sembako karena sudah punya pekerjaan.”


Desakan TGPF dan Copot Kapolri


Jumhur mendukung pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang sudah direspons positif DPR dan Presiden. 


“Tidak lagi monopoli kepolisian. TGPF boleh periksa siapa saja, termasuk Refly Harun.”


Lebih jauh, dia mendesak Prabowo copot Kapolri. 


“Demo copot Kapolda tapi ini kan all over Indonesia – yang mati ada di Jogja, Makassar, Palembang, Medan. Penanggung jawab seluruh Indonesia ini Kapolri. Jangan lupa sebelumnya Kanjuruhan sudah terjadi.”


Meski kritis, Jumhur masih berkomitmen kawal Prabowo. 


“Sampai hari ini: jaga Prabowo, jaga negara, jaga bangsa. Prabowo tidak boleh gagal karena kalau gagal kita repot lagi.”


Namun dia beri ultimatum tegas: “Sampai seberapa lama kita bertahan? Kalau delivery atau fakta-fakta justru tidak jalan gagasan-gagasannya – itu bisa berbalik.”


Peringatan Jumhur jelas: Prabowo punya waktu terbatas buktikan perubahan atau hadapi perlawanan dari basis yang selama ini mendukungnya.


Sumber: JakartaSatu

Halaman:

Komentar