PARADAPOS.COM - Relawan Jokowi bikin wadah baru bernama “Barisan Geng Solo” segera deklarasi, ini Ketuanya…
“Termul bikin group baru. Barisan geng solo. Memang duit Jokowi gak ber seri,” ujar netizen X @regar_op0sisi yang membagikan video pernyataan Barisan Geng Solo.
Dalam video, Ketua Barisan Geng Solo mengatakan tujuan wadah ini untuk kontra narasi atau melawan narasi lawan-lawan Jokowi yang dinilai sesat atau menyesatkan masyarakat.
“justru barisan geng oslo ini yg sudah menyesatkan bangsa & negara selama 10 tahun n ingin memperpanjang kesesatan smpe kimat,” komen netizen @dandyez.
“Yg sesat ya genk solo…pki sok bijak,sok baik,sok imut padahal amit2…untungnya rakyat bnyk yg bangun dari tidurnya..sadar klu mulyono bikin kacau n tidak aman negri ini…,” timpal akun X @pengelanac32461.
👇👇
[VIDEO]
Termul bikin group baru.
Barisan geng solo.
Memang duit Jokowi gak ber seri. pic.twitter.com/aMhnIMKChO
Menetralisir Geng Solo
Sejumlah menteri yang dianggap mendapat sponsor dari Jokowi didepak dari kabinet. Prabowo disebut berusaha menjauhkan pengaruh Solo dari Istana Negara.
bdul Kadir Karding baru mengetahui pemecatan dirinya sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia dari Kabinet Prabowo Subianto pada menit-menit akhir, Senin, 9 September 2025. Pertama kali kabar itu ia dapatkan justru bukan dari staf Istana Negara.
"Sekitar jam 14.15 di kantor, ada wartawan telepon saya, ada reshuffle nih. 'Kayaknya Abang masuk.' Terus saya telepon salah satu teman wartawan di Istana. Iya (katanya), ini ada info begini-begini," ungkap Karding kepada detikX saat ditemui pekan lalu.
Tak lama, sekitar pukul 14.45, saat duduk di 'tempat favoritnya' di kantor, ia mendapat telepon dari Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Kepada Karding, Teddy menyampaikan kabar siang itu ia resmi diganti. Mendengar kabar itu, Karding mengaku legawa. Ia mengklaim, berdasarkan penuturan Teddy, pencopotannya bukan karena adanya kasus, tapi karena sebuah alasan ‘politik’.
"Dan disampaikan oleh Pak Teddy bahwa, ‘Ini peristiwa politik, Bang.’ Oke, saya bilang nggak ada masalah. Saya paham. Saya ini sudah sering, sudah cukup lama di politik, sudah sering jatuh bangun," jelas Karding.
Selepas kabar itu, Karding aktif berkomunikasi dengan anggota kabinet yang lain, termasuk mereka yang bernasib sama. Ia mengatakan sejumlah menteri lain yang terkena reshuffle saling menguatkan.
“Saya sempat saling menguatkan dengan Pak Budi Arie, saya telepon. Sabar, Mas, saya bilang. Beberapa menteri juga telepon menguatkan. Saya bilang nggak ada masalah,” ujarnya.
Adapun menanggapi istilah ‘peristiwa politik’ yang disampaikan kepadanya, Karding menyebut hal itu bagian dari kewenangan Presiden Prabowo Subianto.
“Namanya pergantian itu hak prerogatif. Hak prerogatif, terserah Presiden. Mau kapan saja. Dan alasannya terserah Presiden. Yang penting saya syukuri bahwa bukan karena saya berkasus atau saya tidak kerja,” tuturnya.
Ia juga menolak anggapan pencopotan tersebut terkait dengan kasus foto dirinya bersama Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni bermain domino. Karding menegaskan tak ada teguran dari pejabat Istana Negara terkait peristiwa itu.
“Sebenarnya yang kasihan itu saya sama Raja Juli. Karena Raja Juli itu yang ngundang ketemu saya. Saya awalnya kan mau ke rumah beliau. Jadi dia bilang, ‘Udah, Bang, aku aja yang ke rumah’,” ujarnya.
Pertemuan itu ia akui berlangsung di posko Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS). Di KKSS, Karding menjabat Sekjen. Adapun permainan domino ia akui sudah biasa dilakukan, sekadar hobi untuk mengisi waktu luang.
                        
                                
                                            
                                            
                                            
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
                                                
Artikel Terkait
Wacana Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto: DPR Hormati tapi Minta Kajian Mendalam
Dugaan Pembengkakan Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh: Kerugian Negara Capai 4,5 Miliar Dolar
Prabowo Tegaskan Kereta Cepat Whoosh Tak Bermasalah, Ini Faktanya
Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh Rugikan Negara Triliunan, DPR Turun Tangan