Dari Konsultan Politik ke Komisaris Pertamina, Jejak Karier Hasan Nasbi Jadi Sorotan!

- Minggu, 21 September 2025 | 08:15 WIB
Dari Konsultan Politik ke Komisaris Pertamina, Jejak Karier Hasan Nasbi Jadi Sorotan!

Jejak panjang ini membuat Hasan dikenal sebagai figur yang piawai membaca peta politik sekaligus membangun strategi komunikasi publik.


Kepala PCO Hingga Perombakan


Setelah kemenangan Prabowo di Pilpres 2024, Hasan dipercaya memimpin PCO yang dibentuk lewat Peraturan Presiden.


Ia dilantik pada 19 Agustus 2024 dengan tugas besar: mengatur komunikasi kepresidenan, menjembatani pemerintah dengan publik, dan memastikan pesan kebijakan tersampaikan jelas.


Namun, perjalanan Hasan di PCO tidak selalu mulus. Ia sempat mengajukan pengunduran diri pada April 2025, meski ditolak Presiden.


Akhirnya, reshuffle kabinet 17 September 2025 menjadi titik akhir kiprahnya di lembaga tersebut.


PCO kemudian dirombak menjadi Badan Komunikasi Pemerintah (BKP) dengan Angga Raka Prabowo sebagai kepala baru.


Dari Politik ke Energi


Meski posisinya di PCO berakhir, Hasan tidak benar-benar meninggalkan panggung strategis.


Kini, ia duduk di kursi Komisaris Pertamina, posisi yang kerap menjadi sorotan karena berhubungan dengan sektor energi vital nasional.


Publik pun menyoroti bagaimana latar belakang politik dan komunikasi Hasan akan berpengaruh dalam posisinya di BUMN energi tersebut.


Ada yang menilai kehadirannya bisa memperkuat sisi komunikasi korporasi Pertamina, sementara sebagian lain menyoroti praktik “bagi-bagi kursi” yang kerap terjadi di lingkaran komisaris BUMN.


Tantangan Baru Hasan Nasbi


Menjadi komisaris Pertamina tentu bukan tugas ringan. Perusahaan ini tengah menghadapi tantangan besar, mulai dari transisi energi, harga minyak global yang fluktuatif, hingga isu efisiensi internal.


Hasan, dengan latar belakang politik dan komunikasi, diyakini bisa memainkan peran dalam memperkuat citra dan strategi komunikasi perusahaan.


Namun, pertanyaan kritis tetap muncul: apakah pengalaman di bidang politik cukup untuk menjawab kompleksitas bisnis energi?


Publik tentu akan menanti langkah nyata Hasan dalam menjalankan fungsi pengawasannya.


Karier Hasan Nasbi adalah potret perjalanan panjang dari wartawan, peneliti, konsultan politik, hingga komunikator presiden, yang kini berlabuh di Pertamina.


Penunjukan ini sekaligus menegaskan betapa eratnya hubungan antara politik dan posisi strategis di BUMN.


Meski penuh pro-kontra, publik kini menunggu kiprah nyata Hasan di Pertamina.


Apakah ia mampu membawa perspektif baru di perusahaan energi pelat merah ini, atau justru sekadar menambah daftar figur politik yang mengisi kursi komisaris? Waktu yang akan menjawabnya.


Sumber: HukamaNews

Halaman:

Komentar