Jakarta - Perayaan tahun baru sering menjadi momen kegembiraan dan kebersamaan bagi banyak orang di seluruh dunia.
Namun, di balik euforia perayaan, terdapat potensi ancaman radikalisme yang memerlukan perhatian khusus dari pemerintah dan penegak hukum.
Ancaman ini dapat berasal dari kelompok-kelompok ekstremis yang berusaha memanfaatkan perayaan tahun baru untuk menyebarkan propaganda atau bahkan melancarkan serangan.
Baca Juga: Ciderai Perayaan Natal, KST Papua Harus Ditindak Tegas
Perayaan tahun baru sering kali diwarnai dengan mobilitas tinggi masyarakat, baik dalam negeri maupun lintas negara.
Hal ini dapat dimanfaatkan oleh individu atau kelompok radikal untuk melakukan pergerakan tanpa terdeteksi, meningkatkan potensi ancaman.
Kerumunan besar yang berkumpul di tempat-tempat umum selama perayaan tahun baru bisa menjadi target empuk bagi kelompok-kelompok radikal.
Serangan teror yang bertujuan menciptakan ketakutan dapat memanfaatkan kerumunan orang yang tengah merayakan.
Artikel Terkait
SBY Buka Suara Soal Kemampuan Meramal Masa Depan: Bukan Klenik, Tapi Futurology
Amien Rais Klaim Jokowi Tidak Punya Ijazah, Tanggapi 8 Tersangka Kasus Polda Metro
Hoaks! Tangkapan Layar WA Hasto PDIP Soal Soeharto Terbongkar Palsu
Dukungan Pemerintah Rp 57 Juta/Tahun untuk Keluarga 10 Pahlawan Nasional 2025, Termasuk Gus Dur & Soeharto