Ia mengkritik pendekatan pembangunannya dengan menyatakan, "Di era modern, negara membangun sesuatu yang mercusuar tapi dengan cara tradisional."
Potensi Masalah Anggaran dan Korupsi
Lebih lanjut, Ubedilah menganalisis bahwa kebijakan yang terkesan tidak konsisten atau "mencla-mencle", disertai dengan anggaran yang kerap berubah dan mengalami pembengkakan, berpotensi menimbulkan praktik korupsi.
Berdasarkan analisis politiknya, ia menyimpulkan, "Sangat wajar kalau proyek ini dibongkar," menegaskan perlunya investigasi mendalam terhadap pengelolaan proyek kereta cepat pertama di Indonesia tersebut.
Sumber artikel asli: RMOL
Artikel Terkait
Ketua KPU Sewa Private Jet Rp 90 Miliar, Terungkap Perjalanan Mewah ke Bali hingga Kalsel!
Siapa Paling Diuntungkan dari Kereta Cepat Whoosh? Fakta Mengejutkan Terungkap!
Kabar Terbaru! Pejabat Jabar Dikumpulkan KDM Usai Menkeu Sebut Dikibulin Soal Dana Ngendap: Benarkah Ada Kebohongan?
Gibran dan Polemik Ijazah: Masalah yang Tak Boleh Lagi Dibiarkan!