Kritik Proyek KCJB yang Dinilai Tidak Prioritas
Agus mengingatkan bahwa kritik yang dulu ia lontarkan bukan tanpa dasar. Menurutnya, keputusan memaksakan proyek kereta cepat tanpa kajian matang kini terbukti menjadi beban finansial bagi negara. Ia juga mempertanyakan alasan pembangunan yang justru berada di Jawa, bertolak belakang dengan semangat Nawacita.
"Saya mengingatkan kita itu belum butuh kereta cepat. Apalagi dulu nama semboyannya Nawacita berarti kan harus keluar Jawa. Tapi kenapa dibikinnya di Jakarta-Bandung?” pungkasnya.
Perbandingan Biaya Kereta Cepat Indonesia vs Arab Saudi
Diketahui biaya membangun Kereta Whoosh yang rutenya hanya 142 kilometer (km) lebih mahal ketimbang proyek Kereta Haramain High-Speed Railway (HHR) di Arab Saudi yang rutenya berjarak 1.500 km.
Kereta HHR yang menghubungkan kota-kota suci Makkah dan Madinah itu, menelan biaya US$7 miliar, atau sekitar Rp116,2 triliun (asumsi kurs Rp16.600/US$). Angka ini lebih murah ketimbang proyek Kereta Whoosh yang biayanya mencapai US$7,27 miliar, setara Rp120,7 triliun.
Sumber: https://rmol.id/amp/2025/10/27/684553/proyek-kereta-cepat-ri-kebanyakan-calo--beda-dengan-saudi-
Artikel Terkait
Said Didu Peringatkan Prabowo Soal Kudeta Sunyi & Sindir Aturan Kapolri Listyo Sigit
Presiden Prabowo Larang Pejabat Wisata Bencana: Teguran Keras di Sidang Kabinet
Pembalakan Liar Sumatera: Desakan Usut Aktor Intelektual Pemicu Banjir Bandang
Perpol 10/2025: Aturan Kapolri Izinkan Polisi Aktif Duduki Jabatan Sipil Dikritik Langgar Putusan MK