Efriza menilai penelusuran dugaan korupsi Whoosh oleh KPK akan dinilai gagal oleh publik jika berbagai informasi yang telah diungkapkan sejumlah tokoh tidak ditindaklanjuti dalam proses penyelidikan.
"Padahal sejumlah tokoh yang pernah berada di lingkar kekuasaan, seperti Mahfud MD, telah mengungkap adanya potensi permainan kekuasaan dalam proyek strategis nasional itu," jelasnya.
Magister ilmu politik Universitas Nasional (UNAS) ini mendorong KPK bertindak sebagai institusi yang memeriksa potensi korupsi atas kebijakan-kebijakan yang berpotensi merugikan negara.
"KPK juga tak perlu khawatir memeriksa para pejabat negara yang ditengarai kemungkinan terlibat. KPK perlu didorong untuk menyelidiki aktor-aktor di balik mark-up anggaran proyek Whoosh ini," tegas Efriza menutup pernyataannya.
Artikel Terkait
PAN Rekrut Menkeu Purbaya, Strategi Magnet Pemilu 2029?
Roy Suryo Kritik Wapres Gibran Mancing di Hari Sumpah Pemuda, Sebut Biaya Besar
Dukung Perpanjangan Kereta Cepat Whoosh ke Surabaya, Ini Kata Pemerhati Transportasi
Purbaya Yudhi Sadewa: Ancaman Serius bagi Prabowo-Gibran di Pilpres 2029?