JAKARTA, suaramerdeka-jakarta.com - Twilio (NYSE: TWLO), platform interaksi dengan pelanggan yang menghasilkan pengalaman real-time dan terpersonalisasi untuk brand-brand terkemuka, menghadirkan berbagai solusi untuk membangun strategi pemasaran dengan penekanan pada personalisasi.
Di tengah geliat evolusi teknologi di masa kini, pemanfaatan alat-alat teknologi seperti customer data platforms (CDPs) makin menunjukkan peningkatan. Ini dilakukan sebagai upaya perusahaan dalam terus menjaga daya saing mereka.
Personalisasi dalam menghadirkan layanan menjadi satu strategi yang krusial untuk diterapkan. Namun di sisi lain, ada sejumput kekhawatiran mengenai apakah penerapan strategi personalisasi ini justru akan menghambat kreativitas para pemasar.
Baca Juga: Ajaib Kripto: Bitcoin Melesat ke .000 Menjelang Keputusan ETF Bitcoin Spot
Proses evolusi industri periklanan sendiri mulai terlihat di dekade 2000-an, di mana portalportal daring, seperti AOL dan Yahoo! bermunculan dengan begitu pesatnya serta mendominasi internet kala itu.
Strategi periklanan masih banyak yang berkutat pada hal terkait konten dan konteks saat itu. Konsep industri periklanan yang memanfaatkan data masih berupa janin. Namun, konsep tersebut mendapatkan momentum untuk berkembang tatkala mulai muncul metode periklanan melalui mesin-mesin pencarian.
Google tampil menjadi mesin pencarian paling dominan kala itu, dan menjadi bintang baru yang menjadi motor evolusi di bidang periklanan berbasis data.
Artikel Terkait