Faktor-faktor ini berhasil menopang stabilitas pendapatan dan mengimbangi perlambatan yang terjadi pada kuartal I-2025, yang sebagian dipengaruhi oleh faktor musiman (seasonality) dalam industri hiburan.
Kontribusi Segmen Bisnis
Dari sisi segmen bisnis, berikut adalah rincian kontribusi pendapatan Cinema XXI:
- Penjualan Tiket Bioskop: Masih menjadi kontributor utama dengan nilai Rp2,7 triliun (sekitar 62% dari total pendapatan).
- Segmen Makanan dan Minuman (F&B): Tumbuh 0,7% menjadi Rp1,4 triliun, berkontribusi sekitar 34% terhadap total pendapatan.
- Pendapatan Digital Platform: Menunjukkan pertumbuhan paling pesat sebesar 27,9% menjadi Rp104,5 miliar, membuktikan keefektifan strategi diversifikasi pendapatan perusahaan di era digital.
Dividen Interim Cinema XXI
Sebagai bentuk apresiasi kepada pemegang saham, Cinema XXI akan membagikan dividen interim senilai Rp5 per saham. Pembayaran dividen ini dijadwalkan paling lambat pada 28 November 2025.
“Pembagian dividen ini menjadi wujud komitmen kami untuk memberikan nilai berkelanjutan kepada pemegang saham, sambil tetap menjaga keseimbangan antara ekspansi dan profitabilitas,” tegas Suryo Suherman.
Ekspansi Jaringan Bioskop
Di tengah kinerja keuangan yang positif, Cinema XXI terus melakukan ekspansi untuk memperluas jangkauan. Pada kuartal III-2025, perusahaan telah membuka dua bioskop baru di Basko City Mall, Padang, dan Suzuya Merdeka Mall, Pematang Siantar.
Dengan penambahan ini, total jaringan Cinema XXI kini mencakup 261 lokasi bioskop dengan 1.369 layar yang tersebar di 67 kota di seluruh Indonesia.
Artikel Terkait
IHSG Lesu di November 2024: Momen Akumulasi atau Tunggu Rebound Desember?
Repower Asia (REAL) Catat Laba Rp398 Juta, Melonjak 43% di Tengah Transformasi Properti Digital
Waspada Koreksi IHSG November 2025: Analisis & Rekomendasi Saham (BBCA, BMRI)
Viral Isu Pertalite Bercampur Air di Jatim, Diduga Rekayasa Sistematis