Akibatnya, lapangan kerja di sektor swasta meningkat pada tingkat paling lambat dalam 31 bulan terakhir.
Namun demikian, ketidakpastian di Eropa tidak sepenuhnya menciptakan gelombang negatif di seluruh pasar keuangan dunia, tak terkecuali Indonesia.
Menurut pengamat Ekonomi, Gunawan Benjamin, IHSG berhasil menguat di atas level 7.200 setelah awalnya diperdagangkan di zona merah pada sesi pembukaan.
Baca Juga: IHSG Naik 15,72 Poin ke Level 7.207,94 di Perdagangan Terakhir Bulan Januari. Rabu (31/1/2024)
Gunawan mengatakan bahwa pelaku pasar kini tengah menanti rilis PDB zona euro, yang juga diproyeksikan akan tumbuh negatif.
Seiring rilis pengumuman, kinerja mata uang rupiah malah menunjukkan kekuatan dengan ditutup menguat di level 15.777 per US Dolar, setelah sempat melemah di kisaran level 15.830 per US Dolar selama sesi perdagangan hari ini.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: realitasonline.id
Artikel Terkait
Kredit Perumahan Mandek, Menteri Keuangan Khawatirkan Daya Beli Masyarakat
Bursa Asia Anjlok: Penyebab, Dampak ke Indonesia, dan Prediksi ke Depan
Analisis IHSG Hari Ini: Proyeksi 8.150-8.350 Dipicu Data Ekonomi Q3 2025 & Rebalancing MSCI
Semangat Cokroaminoto & Program Koperasi Desa Merah Putih: Strategi Menkop Ferry Bangun Ekonomi Umat