Menurutnya, pertemuan antara Gibran dan Sarjan bukan sekadar pertemuan biasa. "Kita mengenal istilah tidak ada makan siang gratis. Apa pun yang diberikan Sarjan hingga ia bisa bertemu dengan Gibran tentu bukan hubungan yang bersifat taktis semata, melainkan menunjukkan adanya sinergisitas kepentingan," jelas Hari.
Desakan agar KPK Turun Tangan dan Tidak Pilih Kasih
Berdasarkan analisis tersebut, Hari Purwanto menilai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) wajib mendalami lebih jauh dugaan kedekatan Sarjan dengan kekuasaan dalam mengusut kasus suap dan "ijon proyek" di Kabupaten Bekasi.
"Hal ini juga harus menjadi perhatian aparat penegak hukum. Jika kita bicara soal Gibran, ada banyak laporan yang masuk ke KPK tetapi hingga kini belum dieksekusi. Jangan sampai KPK terkesan pilah-pilih perkara. Semua kasus harus menjadi pantauan dan ditindaklanjuti agar publik tidak menilai KPK bersikap pilih kasih," pungkas Hari Purwanto dengan tegas.
Kasus ini menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pemberian proyek pemerintah, serta perlunya penyelidikan yang tidak memandang posisi atau kedekatan dengan kekuasaan.
Artikel Terkait
KPK Selidiki Kasus Korupsi Kuota Haji 2024: Tersangka, Kronologi, dan Update Terbaru
Putri Candrawathi Dapat Remisi Natal 2025: Potongan Masa Hukuman 1 Bulan
Kasus Dana CSR BI: Perry Warjiyo Belum Disentuh KPK, Ini Analisis Hukum dan Daftar Tersangka Potensial
Harvey Moeis Dapat Remisi Natal 2025: Potongan Masa Pidana 1 Bulan, Ini Vonis 20 Tahun & Kerugian Rp300 Triliun