Operasi Rio Tewaskan 64 Orang: Geng Gunakan Drone Senjata & Dituding Narkoterorisme

- Rabu, 29 Oktober 2025 | 00:25 WIB
Operasi Rio Tewaskan 64 Orang: Geng Gunakan Drone Senjata & Dituding Narkoterorisme

Media lokal melaporkan suasana mencekam yang menyelimuti favela Alemão, yang menjadi salah satu lokasi utama penggerebekan. Video dari Reuters menunjukkan kepulan asap hitam pekat membumbung tinggi di langit wilayah tersebut. Sementara itu, sejumlah foto yang beredar memperlihatkan mobil-mobil terbakar yang diduga sengaja dibakar warga untuk membangun barikade penghalang.

Pemerintah secara tegas menunjuk kelompok Comando Vermelho sebagai target utama operasi ini. Comando Vermelho dikenal sebagai salah satu jaringan kriminal tertua di Brasil, yang awalnya dibentuk oleh kelompok tahanan berhaluan kiri pada era kediktatoran militer. Saat ini, organisasi ini lebih dikenal luas karena aktivitas perdagangan narkoba internasional dan aksi pemerasan bersenjata.

Yang menjadi perhatian khusus dalam operasi ini adalah klaim pihak berwenang bahwa geng tersebut menggunakan drone yang dipersenjatai untuk menyerang petugas. Pemerintah Rio, melalui platform X, menyatakan, "Sebagai balasan, para penjahat menggunakan pesawat tanpa awak untuk menyerang polisi di Kompleks Penha." Pernyataan tersebut disertai dengan pembagian video yang menunjukkan sebuah drone sedang menembakkan proyektil.

Sejarah Penggerebekan dan Kritik HAM

Meskipun penggerebekan berskala besar di kawasan favela bukanlah hal yang baru di Brasil, operasi semacam ini kerap menuai kritik tajam dari berbagai kelompok pegiat hak asasi manusia (HAM). Sebagai perbandingan, operasi serupa pada tahun 2021 di wilayah Jacarezinho menewaskan 25 orang dan memicu respons dari Mahkamah Agung, yang sempat melarang pelaksanaan razia selama masa pandemi, kecuali dalam situasi yang benar-benar luar biasa.

Halaman:

Komentar