paradapos.com – Puasa Sunnah yang dilakukan pada bulan Sya'ban, dimana bulan tersebut muncul ( شَعَبَ ) di antara dua bulan mulia, yaitu Rajab dan Ramadhan.
Rasulullah SAW, terkadang menunda puasa sunnah di bulan-bulan lain hingga beliau mengumpulkannya pada bulan Sya’ban.
Bulan Sya’ban yang merupakan bulan tempat manusia lalai diarena mereka sudah terhanyut dengan istimewanya bulan Rajab dan juga menanti bulan sesudahnya yaitu bulan Ramadhan.
Baca Juga: Mengenang Harimau Bali, Fauna Endemik Pulau Dewata yang Sudah Punah
Diriwayatkan oleh ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha yang mengatakan Rasulullah SAW Sering Berpuasa di Bulan Sya’ban;
لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya.”
Artikel Terkait
10 Tanda Kucing Bahagia: Cek Apakah Anabul Anda Merasa Aman di Rumah
Siswi Cantik Mirip Adeline Margaret Viral di TikTok Masak Mi Pakai Tumbler di Kelas
Sean Gelael Resmi Lamar Hana Malasan di Pantai Sumba, Cincinnya Disembunyikan di Batok Kelapa
KIKO Season Terbaru Tayang di RCTI: Sinopsis, Jadwal, dan Cara Nonton