Barang Personal Jadi Sasaran Penjarahan
Lebih mengherankan lagi, Sahroni mengungkap sisi absurd penjarahan tersebut. Para pelaku tidak hanya mengambil barang berharga, tetapi juga barang-barang personal yang tak ternilai.
"Bapak Ibu, kolor aja saya diambil," ungkapnya di hadapan warga.
Kebrutalan massa berlanjut dengan pencurian barang sepele seperti sikat gigi hingga foto keluarga. "Kebayang Bapak Ibu, foto keluarga pun dicuri," sambungnya dengan nada miris.
Pasrah di Puncak Keputusasaan
Di puncak keputusasaan, Sahroni mengaku telah memasrahkan segalanya pada takdir. Ia merasa ikhlas jika harus meregang nyawa dalam peristiwa tragis tersebut.
"Kalaupun hari itu saya meninggal, saya sudah ikhlasin," tutupnya mengakhiri kisah dramatis penyelamatan diri dari amukan massa.
Artikel Terkait
Bantuan Tunai Rp600 Ribu Bagi Korban Bencana Sumatera yang Ogah Tinggal di Huntara
Banjir Bandang Keerom Papua Hanyutkan Ribuan Kayu Gelondongan, Jembatan Putus: Analisis & Fakta
Profil Suyudi Ario Seto dan Isu Kedekatan dengan Shandy Aulia: Kronologi & Fakta Terbaru
Kepala BGN Bermain Golf Saat Bencana: Kritik Empati dan Desakan Mundur