Pembahasan mengenai utang kereta cepat Whoosh dilakukan melalui rapat koordinasi yang digelar di Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan. Rapat ini dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Investasi, Kementerian Perhubungan, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Koordinator Perekonomian.
AHY menjelaskan bahwa seluruh pihak yang terlibat sepakat untuk mencari solusi terbaik dalam proses restrukturisasi keuangan proyek Whoosh. Tujuannya adalah menemukan formula yang paling viable dan menguntungkan bagi semua pihak.
“Kami sepakat untuk menghadirkan solusi yang terbaik, yang paling visibel, yang paling baik untuk semua. Semua ingin mengambil bagian dari tanggung jawab untuk melakukan restrukturisasi keuangan kereta cepat Jakarta-Bandung,” jelasnya.
Opsi Pembiayaan dan Kehadiran Negara
Sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, AHY menuturkan bahwa pemerintah saat ini sedang mempersiapkan berbagai opsi pembiayaan untuk mendukung restrukturisasi tersebut. Keterlibatan APBN dinilai sebagai langkah strategis untuk memastikan kelangsungan proyek infrastruktur transportasi ini dan mencegahnya berhenti di tengah jalan.
“Yang jelas kita tadi berbicara, infrastruktur seperti halnya di banyak negara, infrastruktur transportasi termasuk kereta, itu juga tentunya negara hadir di situ,” tambah AHY, menegaskan peran pemerintah dalam proyek-proyek strategis.
Artikel Terkait
DPR Desak Pemerintah dan OKI Hentikan Perang Saudara Sudan, Korban Jiwa Ribuan
Partai Perindo Usul Parliamentary Threshold Turun Jadi 1%, Apa Dampaknya?
Sinergi Koperasi & UMKM dengan Program Gizi Nasional untuk Ketahanan Pangan
KPK Ungkap Modus Jatah Preman Gubernur Riau Abdul Wahid dalam OTT, Rp1,6 Miliar Disita