Lalu, tanda-tanda apa lagi yang dibutuhkan rakyat bangsa ini yang terus tertidur lelap karena ketakutan dan gemetar melawan kebatilan? Janji-janji pelaksanaan UMKM yang mengudara juga menjadi perhatian, namun implementasinya masih dipertanyakan.
Negara tampaknya sibuk dan kewalahan dalam melaksanakan teknis dan menutupi kebutuhan finansial program MBG yang mendesak. Hal ini membuat penguasa istana harus fokus pada program tersebut, sehingga isu-isu lain mungkin terabaikan.
Maka, tidak heran jika masa lalu Nusantara dalam tempo lama dikuasai oleh kolonialis, meskipun akhirnya merdeka setelah mengorbankan banyak darah bangsa ini, baik yang sia-sia maupun yang mati mulia.
Sebagai analogi, sosok Eggi yang hijrah namun tetap melawan, atau "beda jenis perlawanan," justru dituduh menerima uang oleh para sosok hasutan. Mereka yang tidak mau berpikir atau malas mengasah makna iqra seringkali menjadi penghambat dalam proses evaluasi ini.
Artikel Terkait
Far Friend Class Taiwan: Program Intelijen atau Wisata Belanja? Ini Fakta Kontroversinya
AI Website Builder: Buat Website UMKM Profesional dalam 5 Menit, Mulai Rp25rb
10 Kesalahan Isi Daya HP Semalaman: Cegah Kerusakan Baterai Permanen
SP3 KPK untuk Aswad Sulaiman: Alasan Kasus Korupsi Tambang Nikel Dihentikan