Penyelidikan Polisi dan Pemeriksaan Propam
Kasus ini langsung mendapatkan perhatian serius. Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, mengonfirmasi bahwa selain Satreskrim Polrestabes Semarang, Bidang Propam Polda Jateng juga turun tangan melakukan penyelidikan.
"Dari Propam Polda Jawa Tengah juga melakukan pulbaket pengumpulan bahan keterangan atau penyelidikan mengenai informasi-informasi yang didapat dari berbagai pihak," ujar Artanto.
AKBP B, yang pertama kali menemukan korban, telah dimintai keterangan. Kapolsek Gajahmungkur, AKP Nasoir, membenarkan bahwa pria tersebut satu kamar dengan korban dan telah diperiksa. "Tidak kami amankan, cuma kemarin sempat kami minta keterangan terkait kronologi saja," jelas Nasoir.
Menunggu Hasil Otopsi untuk Penyebab Kematian
Hingga saat ini, penyebab pasti kematian masih diselidiki. Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan otopsi untuk memastikan penyebab kematian.
"Kalau sekilas dari visum luar tidak ada unsur tanda-tanda kekerasan, makanya kita pastikan dengan otopsi," tegas Andika. Hasil otopsi ini dinilai krusial untuk mengungkap apakah ada unsur kejahatan atau kematian murni disebabkan oleh kondisi kesehatan korban.
Kasus kematian dosen wanita di hotel Semarang ini terus berkembang. Masyarakat menanti kejelasan dari proses penyelidikan yang dilakukan oleh Propam dan Polrestabes Semarang, termasuk hasil otopsi yang akan menentukan arah penyidikan selanjutnya.
Artikel Terkait
Kritik Pedas DPR: Bendungan Jokowi Rp1 Triliun di NTB Tak Bermanfaat?
Misteri Kematian Dosen Untag Semarang: KK Bersama AKBP B dan Kejanggalan yang Disorot Keluarga
Mahfud MD Tegaskan Polri di Jabatan Sipil Harus Mundur atau Pensiun, Ini Dasar Hukumnya
Dampak Putusan MK Batalkan HGU 190 Tahun di IKN bagi Investasi