Bantah Hubungan Spesial dan Pemeriksaan Propam
AKBP B membantah memiliki hubungan asmara dengan korban. Ia mengaku hanya mengenal DLL karena rasa simpati sejak orang tua korban meninggal dan bahkan sempat membiayai proses wisuda doktor DLL.
Pasca penemuan jenazah, AKBP B langsung menjalani pemeriksaan oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jateng. Kabidpropam Polda Jateng, Kombes Pol Saiful Anwar, memastikan pemeriksaan berjalan transparan.
Respons Mahasiswa dan Alumni Untag Semarang
Ratusan mahasiswa dan alumni Untag Semarang mendatangi Polda Jateng menuntut transparansi penyelidikan. Ketua Umum Komunitas Muda Mudi Alumni Untag Semarang, Jansen Henry Kurniawan, menyatakan bahwa kematian korban patut dicurigai mengingat keberadaan oknum polisi di lokasi kejadian.
"Kami mendesak kepolisian agar kasus ini dibuktikan secara terang benderang dan jangan melindungi oknum tertentu," tegas Jansen.
Proses Hukum dan Autopsi
Polda Jateng memastikan akan memantau proses penyelidikan kasus ini. Sementara itu, untuk memastikan penyebab kematian, pihak kepolisian melakukan autopsi terhadap jenazah DLL.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Dharma Sena, menegaskan, "Kami lakukan autopsi untuk memastikan kematian korban, terutama kepada keluarga korban."
Kasus kematian dosen Untag Semarang ini masih terus diselidiki. Publik menunggu kejelasan dari proses hukum yang transparan dan akuntabel.
Artikel Terkait
Turis China Meninggal di Bali Diduga Keracunan Pestisida Kutu Busuk, 10 Korban Dirawat
Beasiswa Dokter & Perawat Gratis! Prabowo Umumkan Program Baru
AKBP Basuki Diperiksa Propam Polda Jateng Terkait Kematian Dosen Untag Semarang DLL
Analisis Putusan MK Era Prabowo: Benarkah Lebih Berani dan Revolusioner?