Charles Holland Taylor Dipecat dari PBNU: Profil, Peran, dan Kronologi Kontroversi

- Senin, 24 November 2025 | 17:25 WIB
Charles Holland Taylor Dipecat dari PBNU: Profil, Peran, dan Kronologi Kontroversi

Pada Maret 2017, Bayt Ar-Rahmah bersama Gerakan Pemuda Ansor meluncurkan gerakan global bernama "Humanitarian Islam". Tujuan gerakan ini adalah mereformasi prinsip-prinsip ortodoksi Islam yang dinilai menganjurkan kebencian dan kekerasan, dengan mengembalikan pesan utama Islam, yaitu rahmah (cinta kasih).

PBNU kemudian secara resmi menunjuk Center for Shared Civilizational Values (CSCV), sebuah lembaga yang dipimpin Charles, sebagai mitra utama untuk keterlibatan internasional. PBNU juga menugaskannya sebagai Sekretariat Tetap untuk Forum Agama G20 (R20). Charles juga turut menulis sejumlah dokumen bersejarah bersama Gus Yahya, seperti Deklarasi ISOMIL 2016 dan Proklamasi Centennial NU 2023.

Latar Belakang Pemecatan Charles Holland Taylor

Pemecatan Charles terjadi di tengah kisruh internal PBNU. Sebelumnya, beredar risalah rapat harian Syuriyah PBNU yang meminta Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, untuk mengundurkan diri. Salah satu poin keberatan adalah terkait undangan narasumber yang dikait-kaitkan dengan jaringan Zionisme internasional. Meski mendapat desakan, Gus Yahya memastikan tidak akan mundur dari posisinya.

Konfirmasi dari Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul)

Sekretaris Jenderal PBNU, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, membenarkan pemecatan tersebut. Ia menyerahkan penjelasan lebih detail kepada jajaran Syuriyah PBNU yang memiliki wewenang penuh dalam hal ini.

Gus Ipul mengimbau seluruh masyarakat dan kader NU untuk bersabar dan tidak terburu-buru beropini sebelum ada keputusan resmi. Ia meminta publik tidak terbawa informasi yang tidak jelas dan hanya mengikuti perkembangan dari saluran resmi. Sebagai organisasi yang dipimpin ulama, Gus Ipul meyakini keputusan yang diambil akan berdasarkan nilai-nilai agama dan ketentuan yang berlaku.

Halaman:

Komentar