paradapos.com - Diperlukan upaya bersama untuk mencapai keselarasan antara pemenuhan kebutuhan manusia dan pelestarian lingkungan hidup, dengan tujuan mengurangi dampak negatif dari perubahan iklim.
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, menegaskan pentingnya kolaborasi dalam upaya mencapai keseimbangan tersebut. Pada ajang the 28th Conference of the Parties to the United Nations Framework Convention on Climate Change (COP-28 UNFCCC) di Dubai, Uni Emirat Arab.
Rerie, sapaan akrab Lestari menekankan perlunya mengadopsi kearifan lokal dan pengetahuan adat dalam mengatasi krisis iklim, sebagaimana tercermin dalam Deklarasi PBB tentang Hak-Hak Masyarakat Adat.
Rerie menyoroti bahwa menghargai keragaman dan perbedaan akan memperkuat implementasi kesepakatan lingkungan yang telah diambil oleh pemimpin negara di forum-forum internasional.
Dia menekankan bahwa upaya pelestarian hutan, pembentukan komunitas lokal dalam pengelolaan sumber daya alam, dan penerapan kearifan lokal merupakan langkah awal dari berbagai negara dalam menekan pemanasan global.
Rerie, yang juga merupakan legislator dari Dapil II Jawa Tengah, menyatakan bahwa refleksi bersama tentang dampak aktivitas manusia seperti urbanisasi, industrialisasi, dan deforestasi telah mengakibatkan hilangnya keanekaragaman hayati, degradasi ekosistem, dan perubahan iklim.
Dia menegaskan bahwa untuk mencegah pemanasan global, diperlukan pendekatan yang mempertimbangkan manusia sekaligus lingkungan.
Menurutnya, hubungan yang erat antara manusia dan lingkungan harus menjadi dasar pemikiran bersama, mengingat lingkungan memiliki sumber daya yang mendukung kehidupan manusia. Sementara manusia memiliki tanggung jawab untuk melindungi ekosistem dari kerusakan.
Rerie menekankan bahwa kreativitas, rasionalitas, perilaku yang baik, dan solidaritas merupakan fondasi dalam menghadapi berbagai tantangan.
Dia berharap agar COP 28 dapat mencapai kesepakatan yang tepat dalam mengatasi dampak perubahan iklim guna melindungi bumi bagi generasi mendatang. ***
Artikel asli: bicaranetwork.com
Artikel Terkait
Jenderal Gatot Ngamuk ke Hercules: Kau Preman Berkedok Ormas, Ngomong Seenaknya, Sudah Jadi Raja Kau?
DEADLOCK! Sidang Mediasi Pertama Ijazah Jokowi Belum Temui Kesepakatan, Ini Penyebabnya
Mobil Nunggak Pajak yang Ditumpangi Jokowi Ternyata Milik Perusahaan Kahiyang Ayu
Viral! 6 ASN di Prabumulih Tak Masuk Kerja hingga 10 Tahun Tapi Masih Terima Gaji, Kok Bisa?