The Papua Journal - Human Rights Monitor (HRM) membuat Laporan Krisis Kemanusiaan di Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya yang dirilis melalui laman resminya pada Kamis (18/01). Berikut terjemahannya dalam bahasa Indonesia oleh The Papua Journal.
Update situasi keamanan di Maybrat
Dua tahun lebih telah berlalu sejak kelompok bersenjata Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) menyerang pos militer di Kampung Kisor, Distrik Aifat Selatan, Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya. Peristiwa ini memicu perpindahan internal secara besar-besaran. Berdasarkan angka yang dirilis Komnas HAM pada 28 Juli 2023, sebanyak 5.296 pengungsi tetap tinggal di akomodasi yang tersebar di Kota Sorong tanpa harapan untuk kembali ke desanya.
Informasi terkini yang diterima Human Rights Monitor pada bulan Desember 2023 menunjukkan bahwa konflik dan situasi kemanusiaan di Maybrat kembali memburuk. Pertama, situasi konflik bersenjata di Maybrat sepanjang tahun 2023 tampak terkendali. HRM mendokumentasikan dua serangan bersenjata antara Januari dan Oktober 2023 yang mengakibatkan tewasnya satu petugas keamanan di Distrik Aifat Timur Tengah.
Namun, TPNPB mengintensifkan serangannya pada akhir November 2023. Lima anggota pasukan keamanan tewas dan dua lainnya luka-luka dalam tiga bentrokan bersenjata yang terjadi dalam kurun waktu satu bulan. Seorang anggota TPNPB dilaporkan dibunuh oleh aparat keamanan Indonesia di kabupaten tetangga Sorong pada 1 Desember 2023.
Baca Juga: Poem: A Black Butterfly
Sementara itu, krisis kemanusiaan di Maybrat terus berlanjut. Sebagian besar desa di Distrik Aifat Timur dan beberapa desa di Distrik Aifat Selatan masih terbengkalai. Rumah-rumah rusak, harta benda personel, serta ternak hilang. Bupati Maybrat dan Sekretaris Maybrat telah meminta para pengungsi internal (IDP) dari Maybrat untuk kembali ke rumah atau desa mereka meskipun ada kehadiran militer (TNI) yang besar di kabupaten tersebut.
Artikel Terkait
Banjir Jakarta 2025: Penyebab & Kritik untuk Pramono Anung
Dukung Bareskrim! IPW Soroti Kerugian Negara Rp 1,08 Triliun dari Tambang Emas Ilegal di Lombok
Strategi Partai Perindo Dongkrak 130 Juta Warga Naik Kelas Ekonomi
Hary Tanoe: Partai Perindo Akan Jadi Partai Besar, Ini Kuncinya!