Hal itu, menurut Anwar, agar pemerintah juga memiliki perspektif lain, sehingga dapat menemukan dan melakukan sesuatu yang lebih baik bagi negara dan bangsa.
"Tidak hanya untuk hari ini tapi juga untuk masa depan. Oleh karena itu adalah wajar jika kita sangat keberatan dengan sikap yang disampaikan Luhut tersebut, karena jika sikap dan pandangannya tidak diluruskan maka yang terbentuk adalah pemerintahan yang anti dialog dan anti kritik," katanya.
Anwar mengungkapkan, jika benar Luhut menyatakan demikian, maka ia sendiri yang menggiring pemerintahan menjadi absolut dan ini jelas bertentangan dengan jiwa, nilai serta semangat negara demokrasi.
"Jika masih perlu ada kata angkat kaki dan kata usir-mengusir maka yang harus angkat kaki dan harus diusir dari negeri ini, bukannya para pengkritik pemerintah, tapi Luhut sendiri. Tetapi, apakah hal itu baik bagi kepentingan bangsa dan negara kita?. Terserah kepada kita semua untuk menjawabnya," ungkapnya.
Seperti diketahui, dalam acara Business Matching 2024 di Bali pada Kamis 7 Maret 2024, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meluapkan kekeselannya kepada para pihak yang selalu mengkritik pemerintah, termasuk mantan pejabat di era Jokowi.
"Saya berharap kita semua bangga menjadi bangsa Indonesia. Kita kritik bangsa kita, tapi kritik yang membangun. Jangan kritik merasa semuanya jelek. Kalau jelek, pindah saja kau dari Indoneaia," ujarnya.[]
Sumber: paradigma
Artikel Terkait
Viral Perempuan Hina Al-Quran, Polisi Turun Tangan Usut Kasus
Dokter Tifa Tegaskan Ahmad Khozinudin Bukan Lagi Pengacaranya di Kasus Ijazah Jokowi
Fahmi Bo Menikah Lagi dengan Mantan Istri, Nita Anita, Setelah 5 Tahun Cerai
Wardatina Mawa Muntah Darah: Kronologi Lengkap & Laporan Polisi Terkait Selingkuhnya Insanul Fahmi dengan Inara Rusli