Hal itu disampaikan oleh Anwar saat menanggapi pernyataan Luhut yang menyatakan bahwa para pengkritik pemerintah lebih baik angkat kaki dari Indonesia.
Anwar menilai, pandangan dan sikap seperti yang diutarakan Luhut itu menunjukkan bahwa pemerintah terkesan menjadi absolut, karena pemimpinnya tidak lagi mau menerima kebenaran yang disampaikan pihak lain.
Sebab, menurut Luhut, apa yang telah dilakukan dan dikerjakan oleh pemerintah, sudah pasti benar.
Jadi, Anwar mengungkapkan, pemerintah dan kepemimpinan yang sepertinya ingin dikembangkan oleh Luhut bukanlah pemerintahan dan kepemimpinan yang menghormati kedaulatan rakyat, tapi adalah kedaulatan penguasa.
"Bila itu yang terjadi maka berarti luhut sudah menggeser negeri ini dari negeri yang menjunjung tinggi demokrasi dan musyawarah menjadi negara otoriter, anti kritik dan anti reformasi," ungkapnya di Jakarta, Sabtu 16 Maret 2024.
Anwar pun menyayangkan jika benar Luhut menyampaikan bahwa seluruh pengkritik pemerintah seharusnya angkat kaki dari Indonesia.
"Itu sangat memprihatinkan dan kita sesalkan, karena selain bertentangan dengan nilai-nilai dan semangat yang terdapat dalam UUD 1945 yaitu pasal 28E Ayat 3 tetang kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat," ujarnya.
Semestinya, Anwar mengatakan, Luhut sebagai pemimpin harus tahu bahwa yang namanya pemerintah sejatinya memerlukan kritik.
Artikel Terkait
Viral Perempuan Hina Al-Quran, Polisi Turun Tangan Usut Kasus
Dokter Tifa Tegaskan Ahmad Khozinudin Bukan Lagi Pengacaranya di Kasus Ijazah Jokowi
Fahmi Bo Menikah Lagi dengan Mantan Istri, Nita Anita, Setelah 5 Tahun Cerai
Wardatina Mawa Muntah Darah: Kronologi Lengkap & Laporan Polisi Terkait Selingkuhnya Insanul Fahmi dengan Inara Rusli