"Untuk menyelamatkan pengeluaran publik, dia (Mahathir) memotong gajinya sendiri dan para kabinet. Selain itu dia juga mengurangi jumlah pegawai negeri dan memangkas berbagai keistimewaannya," ungkap Barry.
Mahathir memotong gajinya sebesar 1.000 ringgit dari total 7.500 ringgit. Lalu wakil perdana menteri juga melakukan hal sama diikuti pejabat tinggi negara lain.
Kebijakan ini berlangsung selama 5 tahun sampai 1 periode kekuasaan Mahathir selesai tahun 1987.
Tak berhenti sampai di situ, sepuluh tahun kemudian, saat krisis ekonomi 1997/1998 melanda, Mahathir juga melakukan hal sama.
Harian South China Morning Post (13 Desember 1997) melaporkan, Perdana Menteri Dr. Mahathir Mohamad memutuskan memotong 10% gaji bulanan dirinya dan para anggota kabinet demi membantu negara mengatasi krisis ekonomi.
Tak hanya itu, Mahathir juga merencanakan semua perusahaan swasta di Malaysia memotong gaji para eksekutif perusahaan.
Sebab, gaji yang diperoleh harus sesuai dengan keuntungan agar tidak membebani perusahaan. Meskipun rencana ini tak bisa diwujudkan. Hanya pemotongan gaji pejabat saja yang terjadi.
Dalam tulisan James Chin dalam riset "Malaysia in 1997" (1998) disebutkan, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan, Anwar Ibrahim, juga memangkas belanja anggaran 10-20%.
Lalu, melarang pejabat melakukan perjalanan dinas ke luar negeri. Gaji anggota parlemen dan birokrat senior juga dipangkas 3-5%.
Saat krisis ekonomi melanda Mahathir berjuang mati-matian memperbaiki situasi. Sebab dia menolak bantuan IMF, tak seperti keputusan Thailand dan Indonesia.
Alhasil, berbagai cara pun ditempuh, salah satunya, melakukan efisiensi anggaran dengan memotong gaji pejabat.
Berkat upaya ini Malaysia keluar dari lubang jarum krisis ekonomi lebih cepat.
Mahathir Mohamad sendiri menyelesaikan jabatan Perdana Menteri pada 2003, setelah 22 tahun berkuasa.
Namun, pada 2018 dia kembali memegang jabatan yang sama dan melepas jabatan pada 2020.
Sumber: CNBC
Artikel Terkait
BGN Tak Hentikan 41 Dapur MBG Milik Putri Wagub DPRD Sulsel, Ini Kata Pejabat
Gibran Dapat Tugas Khusus Prabowo di KTT G20 2025: Ini Misi Diplomatiknya
Fakta Mengejutkan Hubungan Terlarang AKBP B dengan Dosen Untag Semarang, Satu KK Sejak 2020
Roy Suryo Dicekal ke Luar Negeri, Santai: Bahan Black Paper Sudah Komplet