Bersamaan dengan Hanukkah para wisatawan memasuki Masjid Al-Aqsa melalui Gerbang Mughrabi di pagi dan siang hari, dari Minggu hingga Kamis, dan ruang shalat tertutup dilarang untuk mereka masuki.
Para wisatawan yang mengunjungi kompleks Masjid Al Aqsa memanfaatkan kesempatan perang yang ada di Gaza serta sebagian Tepi Barat untuk melakukan pelanggaran di area yang diperuntukkan untuk umat muslim.
Para penjaga Masjid Al Aqsa menghadapi tantangan serius untuk tetap menjaga kesucian masjid dari pelanggaran apapun terutama di wilayah yang tidak terjangkau oleh para penjaga yang seringkali dimanfaatkan oleh peziarah Zionis dan Kristen.
Beberapa pelanggaran yang dilakukan antara lain seperti melakukan ritual yang tidak ada dalam Islam di area masjid atau bahkan mengklaim dugaan adanya Haikal Sulaiman yang ada di area Masjidil Al Aqsa bahkan berfoto dalam posisi yang tidak dibenarkan.
Baca Juga: Tembak Kapal Norwegia yang Membawa Minyak Untuk Israel, Hutsi Yaman Meresahkan Amerika Serikat
Saat perayaan Hanukkah kemarin bahkan beberapa pemukim telah berani meletakkan lilin yang digunakan sebagai simbol perayaan hari raya Yahudi di area Masjid Al Aqsa, sebuah pelecehan terhadap tempat ibadah umat muslim.
Para penjaga Masjidil Aqsa belajar dari kejadian di tahun 1969 di mana seorang ekstrimis zionis, Michael Dennis Rohan, memasuki Masjidil Aqsa dengan menyamar sebagai turis dan kemudian membakar area kiblat.
Artikel asli: surabaya.jatimnetwork.com
Artikel Terkait
Bobibos Biofuel RON 98 dari Jonggol: Solusi BBM Murah Rp 4 Ribu Setara Pertamax Turbo
ESDM Ingatkan Aturan BBM ke Bobibos: Ekspansi SPBU Harus Penuhi Uji Kelayakan
Rahmah El Yunusiyyah: Pendiri Pesantren Putri Pertama di Asia Tenggara, Kini Pahlawan Nasional
Cara Menulis Artikel SEO yang Optimal: Panduan Lengkap untuk Pemula