Trenggono sepertinya melakukan pelecehan terhadap akal sehat. Apa masuk akal nelayan membiayai sendiri pemasangan pagar laut yang mencapai puluhan miliar itu?
Masuk akal sehat pulakah ketika seorang kepala desa dan perangkat desa sanggup membayar denda sebesar Rp48 miliar?
Ada Cukong
Patut diduga ada cukong atau bandar di balik pemasangan pagar laut ilegal itu. Hanya saja, KKP dan Bareskrim enggan mengungkapnya.
Dari kasus pemalsuan surat yang melibatkan Arsin dan Ujang Karta sebagai tersangka, ada pihak yang diuntungkan, yakni pemilik mayoritas SHGB dan SHM di area pagar laut itu.
Pihak yang diuntungkan itu adalah PT Intan Agung Makmur dan PT Cahaya Inti Sentosa, dua anak perusahaan Agung Sedayu Group milik Sugianto Kusuma alias Aguan.
Sayangnya, belum apa-apa pihak Bareskrim sudah menyatakan tak akan memeriksa Aguan. Pasalnya, dari puluhan saksi yang diperiksa, tak satu pun yang menyebut nama Aguan.
Ihwal nama Aguan sempat viral di media massa dan media sosial, itu bukan patokan bagi Bareskrim untuk melakukan pemeriksaan terhadap taipan itu.
Alhasil, di seantero dunia ini, mungkin hanya di Tangerang saja ada seorang kades dan perangkat desa yang sanggup membayar denda hingga Rp48 miliar. Aneh bin ajaib, memang. ***
Artikel Terkait
Bobibos Biofuel RON 98 dari Jonggol: Solusi BBM Murah Rp 4 Ribu Setara Pertamax Turbo
ESDM Ingatkan Aturan BBM ke Bobibos: Ekspansi SPBU Harus Penuhi Uji Kelayakan
Rahmah El Yunusiyyah: Pendiri Pesantren Putri Pertama di Asia Tenggara, Kini Pahlawan Nasional
Cara Menulis Artikel SEO yang Optimal: Panduan Lengkap untuk Pemula