Pertemuan antara Presiden Prabowo Subianto dengan Presiden ke-5 RI sekaligus Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri melahirkan sebuah kesepakatan politik.
Namun menurut analis komunikasi politik, Hendri Satrio, deal tersebut bukan soal kasus Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang kini ditahan oleh KPK.
Sebab, ia menilai Prabowo bukan tipikal pemimpin yang suka mencampuri urusan hukum dalam berpolitik.
Hensat akrab disapa merujuk pada kasus mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, yang tidak mendapat intervensi dari Prabowo saat tersandung kasus hukum.
"Prabowo bukan tipe yang akan masuk ke ranah intervensi hukum untuk deal. Jadi, kalau pun ada pembicaraan dengan Ibu Mega, bukan soal itu (Hasto)," tegas Hensat kepada wartawan, Jumat 11 April 2025.
Lebih lanjut, ia menyebut bahwa deal politik dalam pertemuan ini mencerminkan saling menghormati tingkat tinggi antara dua tokoh besar tersebut.
"Ini levelnya beda. Prabowo dan Megawati punya cara menghormati yang jauh di atas dinamika politik biasa," ujarnya.
Meski PDIP menegaskan tidak ada deal terkait masuk kabinet dan tetap di jalur oposisi, Hensat tetap yakin bahwa pertemuan ini menghasilkan kesepakatan tertentu.
"Kalau tidak ada apa-apa, ngapain diumumkan? Politik itu soal sinyal, dan sinyal ini jelas," pungkasnya.
Sumber: rmol
Foto: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto/RMOL
Artikel Terkait
Waduh! Wakil Ketua DPR RI Geram dan Walk Out dari Acara Pelantikan Rektor UPI, Ada Penghinaan Bahasa?
Utang Luar Negeri Naik 8,2 Persen, Tembus Rp7.040 Triliun pada April 2025
Surat Terbuka TOM Pasaribu: Indonesia Milik Rakyat, Atau Milik Joko Widodo dan Kelompok?
Waduh! Pulau di Anambas Kepulauan Riau Dijual Via Online