PARADAPOS.COM - Kericuhan terjadi dalam aksi peringatan Hari Buruh atau May Day di Semarang, Kamis (1/5/2025), yang berujung pada penangkapan sejumlah demonstran.
Bahkan, seorang jurnalis Tempo, Jamal Abdun Nashr (32), turut menjadi korban penganiayaan aparat.
Berdasarkan pantauan, aksi yang awalnya berlangsung damai oleh gabungan serikat buruh berubah menjadi ricuh ketika massa berpakaian hitam tiba di lokasi.
Sekitar pukul 17.15 WIB, sejumlah demonstran mulai melempar botol, batu, dan pagar pembatas taman di Jalan Pahlawan ke arah halaman kantor Gubernur Jawa Tengah.
Kemudian, pada pukul 17.37 WIB, aparat terlihat menangkap dan menarik paksa sejumlah pengunjuk rasa di depan kantor Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah.
Jamal menjadi salah satu orang yang ditarik oleh diduga polisi yang tidak berseragam ke halaman Kantor Dinas Sosial Jawa Tengah.
Ia mengaku diminta menghapus rekaman yang diambilnya saat aparat menangkap demonstran.
“Tadi waktu polisi nangkap beberapa orang, karena menurutku cara nangkapnya kurang manusiawi dengan ditarik, sempat aku dokumentasikan. Seperti biasa kalau waktu nangkep didokumentasikan, akhirnya aku ditarik. Habis itu dibawa masuk, HP-ku diminta, diminta untuk dihapus,” ungkap Jamal.
Jamal menjelaskan bahwa lantaran merekam tindakan aparat, ia ikut ditarik dan mengalami pemukulan.
“Ditarik, sempat dipiting, terus dibanting. Kira-kira semenit lebih. Sempat ngasih lihat ID Pers, aku bilang aku wartawan, mereka bilang ‘ngapain rekam-rekam kami aparat’,” kata Jamal.
Sejumlah awak media yang mengetahui kejadian tersebut langsung membantu Jamal sambil merekam perlakuan aparat terhadap massa aksi.
Artikel Terkait
Bobibos Biofuel RON 98 dari Jonggol: Solusi BBM Murah Rp 4 Ribu Setara Pertamax Turbo
ESDM Ingatkan Aturan BBM ke Bobibos: Ekspansi SPBU Harus Penuhi Uji Kelayakan
Rahmah El Yunusiyyah: Pendiri Pesantren Putri Pertama di Asia Tenggara, Kini Pahlawan Nasional
Cara Menulis Artikel SEO yang Optimal: Panduan Lengkap untuk Pemula