Baca Juga: Masuk Pancaroba, BMKG Imbau Masyarakat dan Pemerintah Waspada Bencana Hidrometeorologi
Potensi cuaca ekstrem di sebagian wilayah Indonesia tersebut di atas dipicu oleh beberapa fenomena dinamika atmosfer. Adapun penjelasan lengkap dari hasil analisis BMKG terkait dinamika cuaca sebagai berikut:
Sirkulasi angin di Laut Cina Selatan masih menghambat aliran massa udara basah dari Asia ke wilayah Indonesia, sehingga potensi hujan lebat masih terkonsentrasi di wilayah Sumatera dan Kalimantan Barat.
Sirkulasi di Laut Cina Selatan ini diidentifikasi sebagai Bibit Siklon Tropis 18W yang bergerak ke arah barat menuju daratan Semenanjung Malaysia dan berpotensi rendah menjadi sistem siklon tropis.
Baca Juga: Mengapa Prakiraan Cuaca di HP Kadang Meleset? Ini Penjelasan BMKG
Sirkulasi angin di Laut Cina Selatan tersebut juga secara tidak langsung memberikan dampak terhadap kurangnya potensi pertumbuhan awan di wilayah selatan ekuator.
Kondisi ini diperkuat juga dengan adanya fase kering fenomena MJO (Madden Jullian Oscillation) di sebagian wilayah Indonesia, sehingga turut memicu kurangnya tutupan awan pada siang hari.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: coverbothside.com
Artikel Terkait
Presiden Prabowo Lantik 6 Dubes Baru: Daftar Lengkap, Negara Tujuan, dan Profil Nirmala Kartika Sjahrir
Bantuan Becak Listrik Prabowo Ditahan BUMDes Brebes, Pengayuh Daklan Kecewa
Dutch Disease di Indonesia: Solusi Danantara untuk Atasi Kutukan Sumber Daya Alam
Susi Pudjiastuti Kritik Gibran: Janji Starlink untuk Korban Bencana Aceh Dinilai Pencitraan