Mereka menyebut uji forensik yang dilakukan Bareskrim sarat kepentingan politik, tidak netral, dan tidak dapat dipercaya sebagai dasar hukum yang sah.
2. Dumas Bukan Pro Justisia
Tahapan Dumas dan Laporan Informasi disebut bukan merupakan tindakan hukum yang dapat menjadi legitimasi keabsahan dokumen ijazah Jokowi.
3. Dugaan Politisasi dan Kriminalisasi
Tim Advokasi menilai ada motif menyelamatkan Jokowi dan mempercepat kriminalisasi terhadap pelapor melalui hasil tes forensik yang diprediksi akan menyatakan ijazah “identik” atau asli.
4. Tuntut Audit Inklusif dan Independen
Mereka mendesak agar uji forensik dilakukan secara terbuka dengan melibatkan akademisi, ahli internasional, DPR, hingga lembaga independen ad hoc.
5. Seruan Transparansi dan Keadilan
Tim meminta agar seluruh proses penyelidikan ijazah Jokowi dilakukan secara egaliter demi keadilan hukum dan tidak dijadikan alat politik.
Siapa Saja di Balik Tim Advokasi?
Tim Advokasi terdiri dari lebih dari 50 pengacara dan akademisi, termasuk nama-nama besar seperti:
- Petrus Salestinus, SH (Koordinator Litigasi)
- Ahmad Khozinudin, SH (Koordinator Non-Litigasi)
- Dr. Abraham Samad, mantan Ketua KPK
- Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal
- Dr. Amir Syamsudin, eks Menteri Hukum dan HAM
- Aziz Yanuar, pengacara publik dan aktivis hukum
Publik Layak Tahu, Proses Hukum Harus Terbuka
Pernyataan Tim Advokasi ini menjadi sorotan baru dalam pusaran kontroversi ijazah Jokowi.
Dengan tuntutan akan audit independen dan inklusif, mereka berharap tidak ada lagi kriminalisasi terhadap para akademisi dan aktivis yang menjalankan kontrol sosial.
“Transparansi adalah kunci. Jika ijazah itu asli, uji saja secara terbuka bersama lembaga yang independen. Jangan lewat jalur tertutup yang justru menambah kecurigaan,” pungkas Petrus Salestinus.
Sumber: PorosJakarta
Artikel Terkait
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Ditangkap KPK: Kronologi, Modus Ijon, dan Analisis Integritas
Ritual Zikir di Candi Prambanan Viral, Pengelola Tegaskan Hanya Ibadah Hindu yang Diizinkan
Aksi Buruh Jakarta Tolak UMP 2026: Said Iqbal Ungkap Strategi Tunggu Respons Pemerintah
Inara Rusli Ungkap Alasan Damai dengan Insanul Fahmi: Pernikahan Kami Sah Secara Agama