Larang Perwakilan Kemenhub Naik Mobil Komando, Massa Ojol: Suruh Menterinya ke Sini!

- Selasa, 20 Mei 2025 | 15:30 WIB
Larang Perwakilan Kemenhub Naik Mobil Komando, Massa Ojol: Suruh Menterinya ke Sini!


Aksi unjuk rasa sejumlah elemen ojek online (ojol) di kawasan Patung Kuda Arjuna pada Selasa (20/5/2025) sempat berlangsung memanas.

Massa aksi menolak perwakilan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), yakni Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal (Dirjen) Hubungan Darat (Hubdat) Ahmad Yani untuk naik ke atas mobil komando.

Awalnya, kepolisian menawarkan demonstran untuk melakukan audiensi dengan Yani.

Namun, mereka tak menerimanya karena hanya ingin beraudiensi dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhy.

"Kami maunya menteri. Menterinya suruh ke sini," seru salah satu orator.

Orator itu bahkan mengancam bakal mengerahkan massa untuk menduduki kantor Kemenhub jika Dudy tak kunjung muncul.

"Turunkan menterinya atau kita yang turun-in," pekik orator. 

Pihak kepolisian dari mobil pengurai massa menyesalkan sikap demonstran yang tak mengizinkan perwakilan Kemenhub untuk melakukan audiensi.

"Kami sudah menawarkan perwakilan Kemenhub tapi kalau tidak mau ya sudah," ucap Kapolres Jakarta Pusat Kombes Susatyo P. Condro di lokasi demo ojol. 

Menyemut di Patung Kuda

Diketahui, massa driver ojol hari ini menggelar aksi demonstrasi di sejumlah daerah di Indonesia. Salah satunya, aksi demonstrasi ojol digelar di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Gambir, Jakarta Pusat (Jakpus). 

Demonstrasi para driver ojol ini berimbas pada lalu lintas sekitar yang lumpuh karena adanya penutupan jalan. 

Pantauan Suara.com di lokasi, massa yang mengenakan atribut ojol dari berbagai aplikator berkumpul di depan Patung Kuda dan Gedung Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan. Lokasi demo massa ojol itu merupakan ring satu atau kawasan yang dekat di Istana Kepresidenan. 

Para pendemo dari abang ojol itu juga tampak membawa berbagai atribut aksi seperti bendera, spanduk, poster, hingga mobil komando.

Kedatangan massa pendemo dari driver ojol itu terlihat terbagi menjadi dua gelombang.

Gelombang pertama sudah berkumpul sejak pukul 12.00 WIB di depan Patung Kuda, Jakpus.

Kemudian, massa gelombang kedua berjalan dari Jalan Kebon Sirih sambil dikawal petugas kepolisian.

Mereka kemudian ditempatkan di depan Gedung Kementerian ESDM untuk melakukan unjuk rasa.

"Ojol bersatu tak bisa dikalahkan," pekik salah satu orator dari atas mobil komando.

Tuntutan Massa Ojol

Dalam aksi kali ini, massa ojol menuntut penurunan potongan biaya aplikasi menjadi 10 persen.

Salah satu orator dari atas mobil komando merasa selama ini dipermainkan oleh perusahaan penyedia aplikasi alias aplikator. Sebab, potongan biaya aplikasi yang diterapkan aplikator adalah 20 persen.

"Potongan biaya aplikasi 10 persen ini harga mati. Aplikator sudah seenaknya selama ini. Kita harus lawan," ujar salah satu orator dari atas mobil komando.

Salah satu ojol bernama Bakti menyebut dalam pelaksanaannya pihak aplikator kerap memotong biaya lebih dari 20 persen.

Belum lagi ada program lainnya seperti hemat, aceng, slot yang membuat pendapatan ojol makin merosot.

"Kenanya bisa lebih dari 20 persen. Bayang-in aja kita kenanya berapa. Kalau saya lihat itu sebulan bisa sampai Rp800 ribu potongan kita," ucap Bakti.

Bakti menilai konsumen sudah membayar cukup mahal untuk menggunakan layanan ojol.

Karena itu, potongan biaya aplikasi ini disarankannya tak dibebankan pada konsumen.

"Saya pernah ngobrol sama costumer dia bilang 'saya udah bayar segini padahal'. Kan dia dah bayar gede. Kita dapatnya cuma berapa," pungkasnya.

Sumber: suara
Foto: Larang Perwakilan Kemenhub Naik Mobil Komando, Massa Ojol: Suruh Menterinya ke Sini! (Suara.com/Fakhri Fuadi)

Komentar