Ironisnya, penolakan datang dari partainya sendiri, Golkar. Partai yang dulu jadi tulang punggung kekuasaan Orde Baru enggan mempertahankannya.
Bukan massa yang menggulingkan Habibie, tapi kekuatan elite politik yang merasa harus bergerak cepat mengatur ulang arah pasca-Soeharto.
Habibie tumbang secara politis, bukan lewat pemakzulan atau pemilu, tapi karena tidak mendapat tiket untuk maju kembali.
Gus Dur: Dilengserkan Lewat Jalan Politik
Abdurrahman Wahid alias Gus Dur adalah presiden yang penuh paradoks: visioner tapi juga sering mengundang kontroversi.
Pada 2001, DPR dan MPR memulai proses pemakzulan dengan alasan “menyelamatkan negara.” Dua memorandum dikeluarkan, hingga Sidang Istimewa MPR digelar.
Tapi semua orang tahu, ini bukan soal hukum semata. Proses pemakzulan Gus Dur lebih bersifat politis daripada yuridis.
Konflik elite, tarik-menarik kepentingan, dan ketidakmampuan Gus Dur mengendalikan koalisi jadi pemicunya.
Rakyat memang tidak turun besar-besaran seperti 1998, tapi tekanan elite politik saat itu tak kalah keras dan menentukan.
Rakyat Tak Pernah Diam
Empat kisah ini menunjukkan satu benang merah: kekuasaan presiden di Indonesia selalu berhadapan dengan kekuatan rakyat.
Entah lewat demonstrasi massal, penolakan partai, atau manuver politik, yang menjatuhkan presiden bukan sekadar kotak suara atau konstitusi.
Tapi gabungan dari kekuatan politik, hukum, dan rakyat yang menyuarakan ketidakpuasan.
Kita belajar bahwa pemimpin yang abai terhadap suara rakyat bisa dijatuhkan bahkan sebelum masa jabatannya selesai.
Tapi kita juga diingatkan bahwa elite bisa menjegal seorang presiden, bahkan meski ia dipilih secara demokratis.
Di republik ini, rakyat tak hanya memilih pemimpin, tapi juga bisa mengakhiri kepemimpinannya—dengan atau tanpa mekanisme formal.
Jika hari ini kita melihat kekuasaan yang kokoh, sebaiknya kita ingat: sejarah Indonesia penuh dengan presiden yang tumbang oleh tekanan yang tak tertulis dalam UUD.
Dan itu bisa terulang kapan saja! ***
Sumber: FusilatNews
Artikel Terkait
Ustaz Abdul Somad Bela Gubernur Riau Ditangkap KPK, Dampak & Analisis Politik
Syaikhona Muhammad Kholil, Guru KH Hasyim Asyari, Resmi Jadi Pahlawan Nasional
Rahma El Yunusiyah: Pahlawan Nasional 2025, Pelopor Pendidikan Perempuan Indonesia
Gus Dur dan Syaikhona Kholil Resmi Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional 2025