Kamu Tak Perlu Bangga: Dari Jokowi hingga Kaesang, Inikah Wajah Asli Indonesia?
Oleh: Ali Syarief
Akademisi
Di negeri ini, tampaknya pepatah lama “kerja keras tak akan mengkhianati hasil” harus segera direvisi.
Mungkin lebih tepat jika berbunyi: “asal punya uang, relasi, dan jaringan politik, kamu bisa jadi apa saja.”
Dan jika Anda masih merasa bangga karena Indonesia pernah dipimpin oleh seorang “rakyat biasa” bernama Jokowi—yang bahkan ijazah sarjana S1-nya dipertanyakan keasliannya—maka Anda telah terjebak dalam narasi semu tentang keadilan sosial dan meritokrasi.
SMA Bisa Jadi Wapres, Lulusan Seadanya Bisa Jadi Ketum Parpol
Lihatlah Gibran Rakabuming Raka, yang secara akademik hanya setara SMA.
Anak muda ini dalam waktu singkat naik kelas dari wali kota ke calon wakil presiden—dan kini, resmi menyandang jabatan nomor dua di republik ini.
Jangan lupa pula sang adik, Kaesang Pangarep, yang sekolahnya pun tak pernah menggema di dunia akademik, tahu-tahu muncul sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Apakah karena gagasan dan kontribusinya pada bangsa? Ataukah karena darah dagingnya dari seorang penguasa?
Kita sedang menyaksikan mutasi kekuasaan, bukan berdasarkan kecakapan, tetapi berdasarkan kekerabatan. Ini bukan meritokrasi, ini monarki dalam jubah demokrasi.
Uang Bicara, Lalu Diamkan Nurani
Beralih ke Senayan, tempat para anggota DPR RI dan DPD duduk gagah.
Artikel Terkait
Demo Komisaris Transjakarta Ancam Gorok Leher, Publik Jepang Desak Larangan Masuk
Kematian Terapis 14 Tahun di Delta Spa: DPR Desak Usut Tuntas Dugaan Eksploitasi Anak
Komisaris Transjakarta Dilarang Masuk Jepang, Kecam Orasi Ancaman Gorok Leher
Oknum Polisi Tewaskan Dosen IAK Bungo: Motif Asmara, Keterlibatan Pelaku Lain Didalami