PARADAPOS.COM - Tudingan Rismon Sianipar tentang lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi fiktif, dinilai menyesatkan.
Sebelumnya, Rismon Sinipar menuding lokasi KKN Jokowi di Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, fiktif karena desanya baru terbentuk pada tahun 2000-an.
Sementara Jokowi melakukan KKN sekira tahun 1985-an.
Namun tudingan Rismon itu langsung dibantah Sekretaris Desa (Sekdes) Ketoyan, Tofan Bangkit Sanjaya.
Tofan menyebut pernyataan Rismon menyesatkan dan tidak sesuai fakta sejarah.
Tofan Bangkit Sanjaya lalu menunjukkan sejumlah dokumen otentik yang membuktikan bahwa Desa Ketoyan telah berdiri jauh sebelum tahun 2000.
"Desa Ketoyan sudah ada sejak tahun 1954. Bahkan saat itu sudah memiliki struktur pemerintahan desa lengkap, termasuk lurah, carik (sekretaris desa), dan perangkat lain," jelas Tofan kepada awak media, Jumat (13/6).
Sambil memperlihatkan buku catatan desa, Tofan menyebut bahwa pada 13 September 1954, telah diterbitkan Surat Keputusan (SK) Bupati yang mengesahkan jabatan Lurah, Djentoe Abdul Wahab.
"Dalam buku ini tertulis lengkap, ada satu lurah, satu carik, dan tiga kebayan yang sekarang setara dengan kepala dusun. Ini bukti sahih bahwa pemerintahan desa sudah berjalan sejak dulu," tegasnya.
Tak hanya satu dokumen, Tofan juga menunjukkan buku Later C serta buku-buku lawas lain yang memperkuat keberadaan administratif Desa Ketoyan sebelum era reformasi.
"Kalau menurut arsip dan buku desa ini, tahun 1954 sudah ada lurah aktif. Maka, saya bisa menyimpulkan bahwa sebelum tahun itu pun Desa Ketoyan sudah ada," katanya.
Tofan menilai klaim yang menyebut Desa Ketoyan baru terbentuk pada tahun 2000-an sebagai pernyataan yang keliru dan tidak berdasar.
"Kalau ada statement yang mengatakan Desa Ketoyan baru terbentuk tahun 2000-an, berdasarkan data dan dokumen desa, itu jelas keliru dan menyesatkan," tandasnya.
Sementara terkait kegiatan KKN yang dilakukan Jokowi di desa itu, diakui warga dan tokoh masyarakat setempat.
Muh. Huri (70), warga setempat mengaku pernah berinteraksi langsung dengan Jokowi selama masa KKN berlangsung.
"Iya, (salah satunya) Pak Jokowi. Saya pernah ketemu beliau selama sekitar tiga bulan waktu KKN," katanya.
Huri bahkan mengingat dengan jelas momen saat dirinya dibonceng Jokowi menggunakan motor Vespa untuk pergi membeli gitar ke Solo.
Saat itu, KKN Mahasiswa UGM akan segera berakhir. Para mahasiswa akan hendak mengadakan perpisahan.
Sebagai kenang-kenangan, dia juga meminta gitar sebagai tinggalan.
Dia pun lantas diberi uang oleh salah satu tokoh masyarakat untuk dibelikan gitar.
Karena dalam kelompok KKN di Desa Ketoyan ini yang tahu toko gitar di Solo hanya Jokowi, dia pun langsung diatarkan.
Hanya Jokowi yang tahu lokasi toko gitar di Solo, sehingga bersedia mengantarnya.
"Yang paling saya ingat, kami sempat mampir ke rumah saudaranya Pak Jokowi, rumahnya di dekat sungai dan banyak kayunya, kayak pabrik mebel," kenangnya.
Gitar yang dibeli itu rencananya akan digunakan untuk mengiringi Jokowi menyanyikan lagu "Stuck on You", yang kala itu sedang populer.
Namun, rencana tersebut batal karena rekan pengiring musik tidak menguasai lagu tersebut dengan baik.
"Karena yang ngiringi kurang pinter, akhirnya gagal dinyanyikan," tambahnya.
Pernyataan Huri dikuatkan Zainal Muhizin (80), warga setempat.
Diakui dia memang tidak melihat langsung kegiatan para mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) saat itu.
Namun, dia mendengar langsung dari orang tuanya bahwa sejumlah mahasiswa UGM, termasuk salah satunya berasal dari Solo, tinggal di rumah lurah setempat, Djentoe Abdul Wahab.
"Saya meyakini mahasiswa itu adalah Pak Jokowi. Mereka tinggal di rumah Pak Lurah Djentoe," ujarnya.
Jokowi: Ampun.. Ampun
Jokowi balik menantang Rismon Sianipar untuk mendatangi langsung lokasi KKN-nya sewaktu menjadi mahasiswa Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM) di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali.
Jokowi bahkan mempersilakan RIsmon menemui kepala desanya untuk mengonfirmasi langsung.
“KKN dicek aja di Desa Ketoyan, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali dicek ke sana. Tahunnya 1985 awal. Dekat aja dari sini bareng-bareng dari sini. Gampang banget,” ungkapnya saat ditemui awak media di kediaman, Jumat (13/6/2025).
Jokowi juga mempersilahkan siapa saja untuk menelusuri data-data yang bisa merekam KKN 40 tahun silam tersebut.
Termasuk mendatangi keluarga kepala desa saat ia KKN dulu.
Artikel Terkait
Polisi Gerebek Tambang Emas Ilegal di Sungai Setingkat Riau, 7 Rakit Disita
Viral Folder Future House Hamish Daud & Sabrina Alatas: Fakta dan Klarifikasi Raisa
KKB Serang Warga di Yahukimo: Modus Pura-Pura Beli BBM & Kronologi Lengkap
Korban Longsor Trenggalek 2025: 4 Tewas, 1 Selamat | Kronologi & Update Terbaru