'Jokowi Sudah Tak Punya Jurus Mengelak Lagi'
Oleh: Ali Syarief
Akademisi
Sudah lama saya mencium bau anyir ini, meski kata sebagian orang hidung saya bukan hidung intel.
Tapi begitulah, aroma busuk tidak perlu hidung canggih untuk mengendusnya.
Cukup sedikit nurani dan secuil akal sehat yang belum tersumpal sogokan proyek atau janji kursi.
Dan kini, setelah pengakuan Kasmujo — nama yang barangkali akan segera dicatat dalam bab penting sejarah republik — tak ada lagi ruang bagi Jokowi untuk bersembunyi di balik kabut narasi atau tumpukan berkas istana.
Sekarang beliau sudah bukan presiden. Tapi anehnya, malah terasa seperti baru benar-benar telanjang.
Dulu, setiap kali rakyat menyoal soal ijazah, soal keabsahan masa lalunya sebagai mahasiswa UGM, selalu saja ada tembok kekuasaan yang menghalangi.
Pengacara bersuara, buzzer menyalak, dan istana pura-pura tak tahu-menahu.
Tapi kini, semua perlindungan itu mulai rontok satu per satu, seperti cat palsu yang terkelupas diguyur hujan kebenaran.
Kasmujo, yang selama ini disematkan sebagai pembimbing skripsi Jokowi, akhirnya buka suara.
Dengan nada tenang dan tanpa pretensi, ia menyatakan bahwa dirinya bukan pembimbing skripsi, bukan dosen penguji, bahkan bukan bagian dari proses akademik Jokowi di UGM.
Kalimat sederhana itu meledak lebih keras daripada ledakan petasan di malam pergantian tahun.
Artikel Terkait
Bobibos Biofuel RON 98 dari Jonggol: Solusi BBM Murah Rp 4 Ribu Setara Pertamax Turbo
ESDM Ingatkan Aturan BBM ke Bobibos: Ekspansi SPBU Harus Penuhi Uji Kelayakan
Rahmah El Yunusiyyah: Pendiri Pesantren Putri Pertama di Asia Tenggara, Kini Pahlawan Nasional
Cara Menulis Artikel SEO yang Optimal: Panduan Lengkap untuk Pemula