HEBOH Eks Wamen Jadi Otak Pemalsuan Ijazah Jokowi di Pasar Pramuka, Sebuah Dokumen Penting Muncul!

- Senin, 23 Juni 2025 | 17:50 WIB
HEBOH Eks Wamen Jadi Otak Pemalsuan Ijazah Jokowi di Pasar Pramuka, Sebuah Dokumen Penting Muncul!




PARADAPOS.COM - Isu ijazah Jokowi kini dihebohkan lagi dengan narasi baru soal keterlibatan seorang mantan Wakil Menteri (Wamen).


Dinarasikan bahwa eks Wamen itu disebut diduga otak pelaku di balik dugaan pencetakan ijazah palsu Jokowi di Pasar Pramuka.


Dalam narasi yang beredar ini juga disebutkan bahwa mantan Wamen tersebut bergelar profesor.


Dia juga disebut memegang jabatan rektor di suatu universitas.


Narasi ini heboh setelah diungkap oleh eks Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu di media sosial X, Senin (23/6/2025).


"Saya dapat info dari Pak @KRMTRoySuryo bhw ada Professor mantan Wamen yg saat ini masih Rektor yg patut diduga sbg salah satu otak pembuatan ijazah Mulyono dari Universitas Pojok Pramuka. Apakah ada kaitan dg kedatangan Menko ke Solo kemarin krn makin terpojok?" tulis Said Didu.


Hal ini turut dibahas di Youtube Refly Harun.


Selain cuitan Said Didu, Refly menjelaskan soal adanya artikel terkait Pakar Digital Forensik Roy Suryo mengenai hal itu.


Yaitu terkait eks Wamen yang diperbincangkan yang disebut-sebut sebagai "Mr P."


"Roy Suryo mengungkapkan bahwa dirinya menerima banyak pesan WhatsApp sejak Minggu 22 Juni 2025 kemarin," kata Refly membacakan sebuah artikel.


"Ia menyebut isi pesan yang mempertanyakan kebenaran berita tentang mantan Wakil Menteri Desa yang dikaitkan dengan dugaan ijazah palsu Presiden Jokowi," sambung Refly.


Di sana disebutkan bahwa informasi soal eks Wamen ini bersumber dari pemerhati intelejen Sri Raharja SRC yang memberikan dokumen sepanjang dua halaman soal bukti baru di isu ijazah Jokowi.


Namun disebutkan bahwa sementara ini Roy masih belum akan membuka secara detil isi dokumen tersebut ke media.


👇👇




Bantahan Pengacara Jokowi Soal Ijazah Palsu


Kuasa Hukum Jokowi, Rivai Kusumanegara membantah tudingan isu ijazah Jokowi palsu dicetak ulang di Pasar Pramuka Jakarta.


"Tak ada motif bagi Pak Jokowi untuk memalsukan ijazah S1-nya, karena pada prinsipnya menjadi kepala daerah maupun presiden, cukup dengan ijazah SMA, jadi untuk apa memalsukan ijazah S1," kata Rivai dikutip dari Youtube iNews.


Rivai pun berpegang teguh terhadap pernyataan dari UGM dan Puslabfot Mabes Polri.


"Apalagi kenyataannya kita dengar sendiri dari UGM maupun banyak saksi yang sudah didengar keterangannya termasuk hasil Puslabfor bahwa ijazah itu asli," ujarnya.


"Jadi kami melihat ini hanya sekedar informasi yang berkembang dan tidak bisa dipertanggungjawabkan," ungkap Rivai.


Sumber: Tribun

Komentar