Pemakzulan Gibran Diabaikan, Rakyat Dukung Purnawirawan TNI Duduki DPR!

- Sabtu, 05 Juli 2025 | 15:35 WIB
Pemakzulan Gibran Diabaikan, Rakyat Dukung Purnawirawan TNI Duduki DPR!

Ini persoalan hidup dan mati negara yang telah didirikan oleh para pendiri bangsa. 


Bagi semua orang yang berpikiran waras, menyerahkan tanggung jawab yang begitu besar ke Gibran yang dikenal bodoh dan tidak punya kemampuan sama saja dengan membiarkan negara-bangsa Indonesia menuju kehancuran.


Tuntutan pemakzulan ini adalah soal yang sangat dalam, yaitu soal kelanjutan eksistensi negara-bangsa dan masa depan rakyat yang hidup di dalamnya. 


Karena begitu serius dan mendesaknya pemakzulan Gibran ini, maka para purnawirawan yang sudah rata-rata sepuh itu terpaksa harus turun gunung. 


Seharusnya mereka mencukupkan diri untuk melakukan ibadah di masa pensiun. 


Tetapi panggilan yang didasari oleh kecintaan pada bangsa dan negara memaksa mereka harus kembali berjuang bersama rakyat.


Seharusya Puan, juga seluruh anggota DPR, memahami persoalan genting ini dan menjadikannya agenda mendesak yang harus segera ditindaklanjuti. 


DPR tidak bisa lagi menipu rakyat dengan alasan receh dan bodoh seolah rakyat tidak bisa berpikir rasional. 


Membuat alibi bahwa surat belum ditemukan, padahal mereka punya organisasi besar yang seharusnya punya administrasi rapi, membuat rakyat muak dan marah.


Jarak ruangan Puan dengan Sekretariat Jenderal DPR tidaklah jauh dan berita mengenai tuntutan para purnawirawan TNI sudah menjadi berita nasional, apa kira-kira yang menyebabkan Puan dan DPR berani melakukan pembodohan kepada rakyat? 


Apakah DPR sedang melakukan pembicaraan rahasia dan siasat licik dengan geng Solo sehingga tidak kunjung mengagendakan pemakzulan Gibran yang sudah mengotori ruang publik Indonesia selama delapan bulan ini?


Rakyat sangat paham manusia-manusia yang ada di gedung DPR itu adalah manusia politik yang bisa mempolitikkan apa saja untuk kepentingan pribadi dan golongan. 


Namun kali ini rakyat meminta dengan sangat agar mereka berhenti melakukan hal-hal tidak terpuji itu karena mengabaikan persoalan bangsa yang begitu penting untuk memakzulkan Gibran.


Cukup sudah rakyat 10 tahun di bawah Jokowi yang memerintah secara zalim, di mana banyak hak yang dipinggirkan sampai titik paling buruk. 


Cukup sudah DPR, atau siapa saja, memainkan politik sempit yang hanya berhitung mengenai untung-rugi dan kepentingan jangka pendek. 


Rakyat tidak akan menerima setiap perbuatan yang melawan kebenaran dan keadilan.


Kali ini rakyat akan bangkit melawan kezaliman yang sudah tidak tertahankan yang sudah belasan tahun lamanya berlangsung sejak Jokowi berkuasa. 


Tidak ada lagi yang perlu ditakutkan karena menegakkan kebenaran dan keadilan adalah di atas segala-galanya. 


Rakyat yang sudah lama sekali menderita dan disiksa Jokowi akan melawan dengan sekeras-kerasnya.


Inilah saatnya DPR menunjukkan diri sebagai lembaga yang berpihak ke rakyat, lembaga yang memang didirikan sebagai perwakilan rakyat. 


Lembaga yang menjadi penyambung lidah sekaligus pembuat keputusan yang akan dijalankan pemerintah, tak lain hanya untuk memuliakan rakyat yang memilih mereka.


Inilah saatnya DPR mencuci dosa masa lalu yang dikenal sebagai lembaga perwakilan partai karena lebih mendengarkan perintah partai daripada jeritan rakyat yang menderita. 


DPR akan kembali menjadi lembaga yang dicintai rakyat bila menjalankan tugasnya sesuai konstitusi dan membela kepentingan rakyat.


Bila Puan, juga semua anggota DPR, masih ragu-ragu dengan tugas mereka dalam membela rakyat, sebaiknya mereka mengundurkan diri sebelum diusir rakyat bersama Gibran anak haram konstitusi itu.


Sumber: KBANews

Halaman:

Komentar