SDM Rendah? Wanita Ini Lecehkan Yogyakarta di Instagram, Akunnya Langsung Raib

- Minggu, 13 Juli 2025 | 14:10 WIB
SDM Rendah? Wanita Ini Lecehkan Yogyakarta di Instagram, Akunnya Langsung Raib

Dunia maya, khususnya di kalangan anak muda, kembali dihebohkan oleh sebuah video viral dari Instagram.

Kali ini, seorang wanita memicu amarah publik setelah melontarkan pernyataan yang dianggap merendahkan warga DI Yogyakarta.

Insiden ini menambah panjang daftar kontroversi serupa yang menargetkan Kota Gudeg, memunculkan pertanyaan: mengapa Jogja seringkali menjadi sasaran?

Baru-baru ini, sebuah video yang diunggah melalui Instagram Reel menunjukkan seorang wanita dengan percaya diri mengkritik habis-habisan DI Yogyakarta.

Dalam klip tersebut, ia tidak hanya menyebut warga lokal "buruk," tetapi juga melabeli mereka memiliki "SDM rendah."

Tak berhenti di situ, ia juga menyatakan bahwa Yogyakarta sudah tidak pantas lagi menyandang status Daerah Istimewa.

"Daerah Yogyakarta sudah tidak pantas lagi Istimewa, karena teledor, teledor, udah bagian bangkrut aja, hahaha memalukan, memalukan," ujarnya dalam video yang dengan cepat menyebar luas.

Sontak, pernyataan ini memicu reaksi keras dari warganet, terutama warga asli Yogyakarta yang merasa tersinggung dengan generalisasi tersebut.

Amarah netizen berujung pada hilangnya akun Instagram wanita tersebut, yang diduga kuat akibat laporan massal.

Kejadian ini sekali lagi membuktikan betapa solidnya komunitas digital warga Jogja dalam merespons isu yang menyentuh harga diri daerah mereka.


Bukan Kasus Pertama: Deretan Insiden Serupa

Sayangnya, ini bukanlah kali pertama warga Jogja menjadi sasaran empuk konten viral yang bernada negatif. Beberapa kasus serupa sebelumnya juga sempat menghebohkan media sosial, dan menariknya, seringkali melibatkan perempuan.

Kasus "Miskin dan Kampungan" pernah terjadi pada 2022 lalu.

Sebuah cuitan dari akun Twitter @ye_riiin166 menjadi viral setelah menyebut warga Jogja norak, miskin, dan kampungan karena heboh melihat mobil plat B.

"Orang jogja norak banget lihat plat B apalagi kalau itu kendaraan mewah. Pantes orang jogja semuanya masih pada miskin dan kampungan," tulis akun tersebut.

Namun, kasus ini memiliki plot twist. Wanita yang fotonya digunakan di akun tersebut, Rina, memberikan klarifikasi bahwa akun itu palsu dan dibuat oleh orang tak bertanggung jawab untuk menjatuhkan namanya.

Ia bahkan melaporkan kasus pencemaran nama baik ini ke pihak berwajib.

Keluhan Biaya Wisata Mahal (2019): Seorang pengguna Twitter juga pernah dikecam setelah menghina Yogyakarta karena merasa biaya wisata di sana terlalu mahal.

Kritiknya yang disampaikan dengan cara yang dianggap menghina memancing reaksi keras dari komunitas online.

Mengapa Jogja Sering Jadi Target?

Fenomena berulangnya kontroversi yang menargetkan Yogyakarta bisa jadi disebabkan oleh beberapa faktor.

Statusnya sebagai kota pelajar dan salah satu destinasi wisata utama di Indonesia membuat Jogja menjadi tempat pertemuan berbagai macam orang dengan latar belakang dan ekspektasi yang berbeda.

Selain itu, identitas budaya yang kuat dan kebanggaan warganya terhadap keistimewaan daerahnya membuat mereka sangat sensitif terhadap kritik yang dianggap tidak berdasar dan merendahkan.

Di sisi lain, solidnya komunitas digital Jogja membuat setiap isu yang menyangkut daerah mereka cepat menjadi sorotan nasional.

Insiden-insiden ini menjadi pengingat keras tentang pentingnya etika digital. Kritik yang membangun tentu diperlukan, namun generalisasi dan penghinaan terhadap suatu kelompok masyarakat adalah tindakan yang tidak bisa dibenarkan.

Media sosial memberi kita kekuatan untuk bersuara, tetapi juga tanggung jawab besar untuk menggunakannya dengan bijak.

Sumber: suara
Foto: Tangkapan layar seorang wanita melecehkan Jogja dengan SDM rendah. (Instagram)

Komentar