200 Tahun Perang Jawa, Kisah Sang Pangeran Yang Tak Terungkap!

- Kamis, 24 Juli 2025 | 07:35 WIB
200 Tahun Perang Jawa, Kisah Sang Pangeran Yang Tak Terungkap!


"Ia bergabung ikut berperang dengan Sinuwun Pangeran Diponegoro. Begitu dekat dengan Sinuwun, ia bisa melihat sorot mata Diponegoro yang sedang sakit keras akibat mesiu di medan perang. Oleh karena itu, buku ini mengandung banyak informasi personal," kata Peter.


Pada kesempatan yang sama, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI periode 1993-1998 Wardiman Djojonegoro mengemukakan bahwa Perang Jawa bukan konflik perebutan tahta.


Melainkan upaya Pangeran Diponegoro untuk memperbaiki nasib rakyat DI Yogyakarta yang kala itu hidup miskin akibat kebijakan kolonial Belanda.


"Padahal dalam versi naskah asli Babad Diponegoro dan kajian akademik seperti karya Peter Carey yang berjumlah lebih dari 2.000 halaman, Pangeran Diponegoro memulai perlawanan bukan karena ambisi kekuasaan, melainkan untuk memperbaiki nasib rakyat Yogyakarta yang hidup dalam kemiskinan akibat kebijakan kolonial Belanda," ujar Wardiman.


Perpusnas bekerja sama dengan Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) menerbitkan buku berjudul "Babad Diponegoro: Sebuah Hidup yang Ditakdirkan" agar pemikiran dan perjuangan Pangeran Diponegoro dikenal luas oleh masyarakat.


Buku Babad Diponegoro disunting dan diterjemahkan oleh Peter Carey, tim Pusat Studi Kebudayaan UGM, dan tim Perpusnas.


Perpusnas juga bekerja sama dengan Penerbit Buku Kompas untuk menyunting dan menerjemahkan sketsa perang Jawa ke dalam bahasa Indonesia agar lebih bisa dinikmati oleh masyarakat.


Buku tersebut disunting oleh Peter Carey dan Filolog Aditia Gunawan.


Sumber: Suara

Halaman:

Komentar