“Hari ini, saya memberikan data pembanding kuota haji tahun 2023, di mana jumlahnya itu ada tambahan 8.000 kemudian 8.000 itu dibagi proporsional 640 untuk khusus, sisanya untuk regular, kalau dihitung itu benar 8%, 640 itu adalah 8% dari 8.000,” kata dia pada Kompas.tv.
“Artinya ketika tahun 2023 oleh menteri yang sama sudah dilakukan dengan benar, yaitu dibagi 8%, itu sudah terjadi.”
Sementara, kata Boyamin, meskipun dengan Menteri Agama yang sama, penerapan kuota tambahan di tahun 2024 untuk kuota khusus dan regular justru dibagi 50%-50%.
“Kenapa tahun 2024 menjadi berbeda, menjadi separuh-paruh dan diduga dijual atau dibeli yang angkanya saya sebut itu kan rata-rata adalah 5000 dolar per orang, kalau kali 10.000 kan Rp750 miliar, terus kemudian kalau toh ada petugas segala macam ya Rp691 miliar, karena dibagi petugas,” ujar Boyamin.
“Jadi dugaan kerugian didua itu, terus juga ada catering juga hanya itu ada pungli perjemaah itu 2 real, terus per jemaah juga untuk penginapan ada pungli 3 real, terus itu yang paling banyak kalau dihitung-hitung itu makanya Rp 1 triliun.”
Berikutnya, Boyamin mengungkapkan ada juga dugaan gratifikasi diduga istri pejabat berangkat dengan haji furoda.
Namun ketika di Tanah Suci mendapatkan fasilitas dari negara seperti halnya akomodasi.
“Ada foto-fotonya gitu, saya serahkan tadi di sana (KPK), tapi mohon maaf belum bisa saya share karena itu biarlah menjadi konsumsi KPK,” ujar Boyamin.
Menurut Boyamin, pejabat yang diduga berangkat menggunakan haji furoda dengan fasilitas negara paling banyak dari Kementerian Agama.
“Paling banyak di Kementerian Agama, kalau yang DPR ada informasi tapi saya belum valid, karena belum ada fotonya,” ucap Boyamin.
Sumber: Kompas
Artikel Terkait
Roy Suryo Dicekal ke Luar Negeri, Ini Daftar 8 Tersangka Kasus Ijazah Jokowi
Bonatua Silalahi Gugat UU Pemilu ke MK, Sebut Data Ijazah Jokowi Data Sampah
Jimly Asshiddiqie Kasihan ke Dokter Tifa, Ungkap Alasan Tersangka Dilarang Audiensi
Turis China Meninggal di Bali Diduga Keracunan Pestisida Kutu Busuk, 10 Korban Dirawat