Gelombang unjuk rasa melanda berbagai kota di Indonesia, digerakkan oleh mahasiswa, warga sipil, hingga driver ojek online yang menolak wacana kenaikan tunjangan anggota DPR RI.
Aksi yang awalnya berlangsung damai berubah ricuh setelah seorang driver ojol Affan Kurniawan meninggal dunia karena terlindas mobil rantis Brimob saat unjuk rasa di Jalan Penjernihan I, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat pada Kamis malam, 28 Agustus 2025
Peristiwa tragis itu menyulut kemarahan rakyat di berbagai daerah, memicu amarah kolektif yang meluas.
Dalam kurun waktu dua hari, 29 hingga 30 Agustus 2025, kemarahan massa berujung pada bentrokan dengan aparat. Fasilitas kepolisian dan gedung DPRD di sejumlah wilayah rusak akibat amukan massa.
Titik api tidak hanya terjadi di Jabodetabek, tetapi juga merembet ke Bandung, Surabaya, Padang, Makassar, Pekanbaru, Semarang, Garut, dan Yogyakarta.
Gelombang serupa juga menyapu Malang, Pontianak, Manokwari, Tasikmalaya, Solo, Tegal, Bali, Medan, Sukabumi, Magelang, hingga Bengkulu.
Aksi protes bahkan menjalar ke kota-kota lain seperti Jambi, Jember, Indramayu, Cirebon, Karawang, Salatiga, dan Mataram.
Jalan-jalan utama dipenuhi massa, sementara suasana kota-kota besar berubah tegang, diselimuti asap ban terbakar dan suara sirene yang tak henti meraung.
Gelombang amarah rakyat ini memperlihatkan akumulasi kekecewaan terhadap DPR yang dianggap abai pada kondisi rakyat, sekaligus menyoroti potensi krisis sosial yang kian mengkhawatirkan.
Sumber: rmol
Foto: Demonstran membobol pagar besi bagian samping Gedung DPR RI, Jumat malam,29 Agustus 2025 (Foto: RMOL/Raiza Andini)
Artikel Terkait
Bos Danantara Bakal Tinjau Ulang Operasi Whoosh, Ini Pemicunya!
Purbaya Heran Uang Negara Numpuk Rp 285,6 T di Deposito: Siapa yang Nikmati Bunganya?
Pertemuan Panas Bahas Utang Whoosh: Purbaya vs Danantara vs KAI, Bom Waktu yang Bisa Meledak Kapan Saja!
Luhut Buka Suara Soal Utang Kereta Cepat: Nyatanya, Semua Transportasi Publik di Dunia Juga Rugi!