Ketua DPR RI Puan Maharani menerima audiensi sejumlah tokoh publik lintas latar belakang profesi untuk berdialog di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis 4 September 2025.
Dalam pertemuan tersebut, Puan mengaku ingin mendengarkan aspirasi secara langsung pasca aksi unjuk rasa di sejumlah wilayah di Indonesia pada akhir Agustus 2025.
Puan juga menyampaikan permohonan maaf atas sikap atau pernyataan sejumlah anggota DPR yang belakangan dinilai menyinggung perasaan publik.
"Saya minta maaf jika ada anggota yang bertutur atau berlaku kurang berkenan. Memang ada beberapa informasi yang beredar, tapi tidak semuanya sesuai fakta,” kata Puan.
Puan menjelaskan sejumlah isu yang sempat memicu kegaduhan, seperti pemberitaan soal kenaikan gaji hingga tunjangan kompensasi perumahan bagi anggota DPR.
Ia memastikan tunjangan tersebut sudah dihentikan dan DPR juga memberlakukan moratorium kunjungan kerja ke luar negeri.
"Terkait tunjangan perumahan, per 31 Agustus sudah dihentikan. Moratorium sudah diberlakukan untuk kunjungan luar negeri, terutama oleh komisi, kecuali untuk agenda konferensi kenegaraan yang betul-betul mewakili negara,” tutup Puan.
Pertemuan selama sekitar dua jam itu dihadiri oleh beberapa tokoh, di antaranya Peneliti Senior BRIN, Siti Zuhro; Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang juga tokoh NU, KH Marsudi Syuhud; mantan Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi; hingga Pakar Komunikasi Effendi Gazali. Mereka tergabung dalam Majelis Mujadalah Kiai Kampung.
Dalam pertemuan tersebut, Puan didampingi Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal.
Sumber: rmol
Foto: Pimpinan DPR RI bertemu tokoh lintas profesi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis 4 September 2025. (Foto: Dokumentasi staf pimpinan DPR)
Artikel Terkait
Melda Safitri Diceraikan Usai Suami Lulus PPPK, Dulu Cantik Kinclong Langsung Kucel Pascanikah
Dihukum Mati? Pelaku Pembunuhan dan Rudapaksa Dina Oktaviani Dijerat Pasal Berlapis
APBD DKI Numpuk Rp 14,6 T, Bukan untuk Deposito? Ini Penjelasan dan Dampaknya!
Ibu Kasir Alfamart Tewas Tragis: Heriyanto Bohong Curhat ke Dukun untuk Setubuhi Korban