PARADAPOS.COM - Bayangin, negara sebesar Indonesia dipimpin wakil presiden yang cuma lulusan SMP.
Gibran Rakabuming Raka lagi digugat karena rekam jejak pendidikannya dianggap tidak sesuai syarat.
Di data KPU, Gibran tercatat sekolah di Orchid Park Secondary School Singapura 2 tahun, lalu lanjut ke UTS insearch Sydney.
Masalahnya, UTS Insearch ini bukan sekolah formal, melainkan hanya sebuah kursus selama 6 bulan sebagai jalur masuk ke University of Technology Sydney.
Lembaga ini bahkan sudah ditutup dan tidak lagi ada sekarang.
Dengan begitu, pendidikan Gibran dianggap tidak memenuhi syarat sebagai lulusan SMA atau sederajat.
Padahal syarat menjadi wakil presiden jelas harus punya ijazah SMA resmi.
Artinya jika benar seperti itu, Gibran sama sekali tidak memiliki ijazah SMA yang sah.
👇👇
[VIDEO]
Indonesia wapresnya cuma lulus SMP.......njirr pic.twitter.com/Kd1DPDdeC1
Roy Suryo 'Sentil' Keras Gibran: Orang Waras Pasti Ragukan Ijazahnya, Desak Mundur dari Kursi Wapres!
Kontroversi seputar ijazah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka kembali memanas setelah pakar telematika Roy Suryo melontarkan pernyataan tajam yang mendesak putra sulung Presiden Jokowi itu untuk mundur dari jabatannya.
Menurut Roy, keabsahan ijazah Gibran sangat patut dipertanyakan oleh siapa pun yang berpikir jernih.
"Setiap orang yang masih berpikir waras pasti akan meragukan keabsahan ijazah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka," tegas Roy Suryo dalam sebuah talkshow di televisi swasta bertema "Serangan Ijazah Jokowi-Gibran & Reshuffle Kabinet, Prabowo-Jokowi Retak?" belum lama ini.
Keraguan ini, menurut Roy, berakar pada data janggal yang sempat terpampang di situs resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Artikel Terkait
Polemik Pakubuwono XIV: Prosesi Dinilai Terlalu Dini, Muncul Penolakan Internal
Demo Buruh Kasbi di DPR: 10 Tuntutan Utama & Tuntut UU Pro Pekerja
Gubernur Riau Abdul Wahid Tersangka KPK: Fakta Satu Matahari dan Permintaan Jatah Preman Rp7 Miliar
Kebakaran Rumah Hakim PN Medan Khamozaro Waruwu, Diduga Terkait Kasus Korupsi yang Ditanganinya