Belum diketahui apa dasar Bloomberg New Economy menunjuk Jokowi sebagai dewan penasehat global.
Namun Bloomberg New Economy adalah platform global untuk dialog dan wacana tentang transformasi ekonomi di pasar yang sedang berkembang.
Mereka menyebut platform itu untuk mempertemukan para pemimpin dari berbagai sektor pemerintahan dan swasta untuk menghadapi tantangan terbesar bagi kemakmuran global dan berkolaborasi mencari solusi.
“Kami mengembangkan program-program penentu agenda untuk mengeksplorasi kekuatan pendorong perubahan di bidang keuangan, perdagangan, dan industri,” tulis platform tersebut.
Mereka juga mengaku membangun koalisi mitra yang berkomitmen untuk meningkatkan inovasi dan memobilisasi modal demi kebaikan publik.
Bloomberg New Economy menyebut pembuatan forum ini sebagai Inisiatif ini telah membina komunitas yang terdiri dari para kepala negara, menteri senior, pimpinan organisasi multilateral, CEO multinasional, pendiri, ketua dewan direksi, investor, pemodal, inovator, dan aktivis.
Pertemuan akan diadakan pada 19-21 November 2025, dalam Forum Ekonomi Baru yang digelar di Singapura selama tiga hari.
Acara itu akan diisi dengan sesi pleno dan diskusi kelompok dengan tema utama "Berkembang di Era Ekstrem" atau Thriving in an Age of Extremes, serta akses dan peluang membangun hubungan yang tak tertandingi.
Sumber: Tribun
Artikel Terkait
5 Software Spend Management Terbaik 2024: Solusi Efisiensi Pengeluaran Bisnis
Dino Patti Djalal Kritik Menlu Sugiono: 4 Masalah Diplomasi Indonesia yang Mengancam
Eks Wakapolri Oegroseno: Ijazah Jokowi Tak Cukup Hanya Ditunjukkan, Ini Bukti yang Harus Dicek
Menkeu Purbaya: Suka-Suka Dia Tanggapi Proyeksi Defisit APBN Bank Dunia, Ungkap Strategi AI