PARADAPOS.COM - Isu dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan kejanggalan riwayat pendidikan Wakil Presiden Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka, terus bergulir kencang di berbagai media platform.
Pasalnya, semakin Jokowi dan Gibran menutup akses terhadap dokumen pendidikan mereka maka isu tersebut tidak akan pernah selesai.
Menjadi hal yang wajar bila Roy Suryo mendatangi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemen Dikdasmen) untuk meminta keterangan terkait dugaan ijazah palsu dari Gibran.
Polemik dugaan ijazah palsu dan latar belakang pendidikan hanya akan selesai bila Jokowi dan Gibran secara terbuka memperlihatkan ijazah mereka.
Prinsip akuntabilitas dan keterbukaan pejabat publik seharusnya dijadikan dasar agar masyarakat mendapat kepastian mengenai ijazah pemimpinnya.
Sah-sah saja kemudian ribut ketidakpuasan terhadap figur-figur kepemimpinan dengan latar belakang yang dianggap “kurang” justru mendominasi.
Hal ini memicu peristiwa viral di media sosial dengan frasa: “TRAG3DI ABAD INI DISEBUAH NEGERI DONGENG, DENGAN JUTAAN MASTER & PROFESSOR DIACAK-ACAK KELUARGA YANG PENDIDIKANNYA TIDAK JELAS”.
Frasa itu adalah respons atau sindiran untuk menggambarkan situasi di mana keahlian dan pendidikan tidak dihargai, dan kekuasaan jatuh ke tangan orang-orang yang tidak kompeten.
Postingan ini bersifat satir atau menyindir, merujuk pada isu atau skandal yang sedang hangat diperbincangkan sekarang ini.
Unggahan dari akun Mozaik Karim pun mendapat komentar dari warganet.
Artikel Terkait
Fakta Konflik Helwa Bachmid & Habib Bahar: Nikah Siri, KDRT Finansial, hingga Ancaman Hukum dari Fadlun
Bambang Pacul Buka Suara Soal Ijazah Hakim MK Arsul Sani: Proses Fit and Proper Sudah Sesuai Prosedur
Adik Helwa Bachmid Bongkar Bukti Sakit Palsu Habib Bahar Bin Smith, Klaim Foto Rontgen dari Google!
2 Pemancing Hilang Terseret Ombak di Pantai Cikeueus Sukabumi: Kronologi & Update Pencarian