Motif utama pembunuhan ini ternyata adalah masalah ekonomi. Heryanto mengaku terdesak kebutuhan finansial. Saat di rumahnya, ia meminjam uang Rp 1,5 juta kepada Dina, namun ditolak karena korban tidak memiliki uang sebanyak itu. Penolakan ini memicu niat jahat Heryanto untuk merampas perhiasan dan barang berharga milik Dina.
Pelaku menggasak anting, kalung, cincin, dua ponsel, dan sepeda motor milik korban. Perhiasan tersebut kemudian dijualnya dan menghasilkan uang sekitar Rp 4 juta.
Pembuangan Jasad dan Upaya Penghilangan Jejak
Setelah yakin Dina tewas, Heryanto panik. Ia membungkus jasad korban menggunakan kardus, lalu membawanya dengan mobil rental untuk dibuang ke sungai. Dalam pengakuannya, ia mengajak dua teman, namun mengklaim bahwa mereka tidak tahu bahwa yang dibuang adalah jasad manusia.
Untuk menghilangkan jejak, Heryanto juga membakar tas korban yang berisi data pribadi dan menyembunyikan sepatu serta jaket milik Dina.
Polisi Segera Lakukan Olah TKP
Kasus ini kini resmi ditangani Polres Purwakarta setelah diketahui tindak pidana pembunuhan terjadi di wilayah hukumnya. Kasat Reskrim Polres Purwakarta, AKP Uyun Saepul Uyun, menyatakan bahwa pihaknya akan segera menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di kediaman Heryanto untuk memeriksa barang bukti dan mendalami motif pelaku secara lebih menyeluruh.
Kediaman Heryanto yang terletak di lokasi terpencil kini telah dipasangi garis polisi sebagai bagian dari proses penyelidikan.
Sumber: Tribunnews.com
Artikel Terkait
Kontroversi Bandara IMIP: Fakta, Data Lengkap, dan Respons Menhan Soal Bea Cukai
Kontroversi Anggaran Filipina 2025: Korupsi Infrastruktur vs Kesejahteraan Rakyat
Skandal IMIP: Bandara Ilegal & Dugaan Ekspor Nikel Rp14,5 Triliun Diumkap Said Didu
Wisata Budaya Kalimantan Selatan: Panduan Lengkap Banjar & Dayak 2024