Boluarte tercatat sebagai pemimpin Peru paling tidak populer dalam sejarah modern. Peringkat persetujuannya merosot hingga 2-4%, jauh menurun dari 21% di awal masa jabatannya. Presiden wanita pertama Peru ini juga terlibat dalam berbagai skandal serius:
- Penyelidikan "Rolexgate" atas tuduhan menerima suap berupa jam tangan Rolex dan perhiasan mewah
- Operasi plastik hidung tahun 2023 yang menyebabkan ia absen dua minggu tanpa pemberitahuan resmi
- Kenaikan gaji sendiri menjadi 35 kali upah minimum bulanan Peru
- Dituduh membantu politisi buronan menghindari penangkapan menggunakan kendaraan kepresidenan
Transisi Kepemimpinan dan Masa Depan Peru
José Jerí Oré, Presiden Kongres berusia 38 tahun, dilantik sebagai presiden sementara menggantikan Boluarte. Dalam pidato pertamanya, Jerí menegaskan komitmen memerangi kejahatan: "Musuh utama ada di luar sana di jalanan: geng kriminal. Kita harus menyatakan perang terhadap kejahatan."
Pemerintahan transisi akan memimpin Peru hingga pemilihan umum yang dijadwalkan pada April 2026. Boluarte menjadi pemimpin keenam Peru sejak 2018, mencerminkan krisis politik berkepanjangan di negara tersebut. Setidaknya tujuh mantan presiden Peru saat ini menghadapi tuntutan hukum terkait korupsi atau pelanggaran HAM.
Sumber: IDN Times
Artikel Terkait
Kontroversi Bandara IMIP: Fakta, Data Lengkap, dan Respons Menhan Soal Bea Cukai
Kontroversi Anggaran Filipina 2025: Korupsi Infrastruktur vs Kesejahteraan Rakyat
Skandal IMIP: Bandara Ilegal & Dugaan Ekspor Nikel Rp14,5 Triliun Diumkap Said Didu
Wisata Budaya Kalimantan Selatan: Panduan Lengkap Banjar & Dayak 2024