Meski demikian, Rahmat mengapresiasi sikap kader Ansor dan Banser yang menyalurkan aspirasinya secara damai melalui demonstrasi tanpa tindakan anarkis. “Saya justru bersyukur kemarahan itu hanya diwujudkan lewat demo dan orasi, tidak sampai pada hal-hal lain. Ini menunjukkan mereka semakin dewasa,” tuturnya.
Klaim Video Dipotong dan Menimbulkan Salah Tafsir
Sebelumnya, Ketua PW GP Ansor DKI Jakarta, Ainul Yakin Simatupang, telah angkat bicara mengenai viralnya potongan video orasinya. Ia menyesalkan adanya pihak yang sengaja memotong dan menyebarkan video tidak secara utuh, sehingga menimbulkan tafsir keliru seolah ia mengancam akan kekerasan.
“Yang saya sampaikan dalam konteks sejarah, tentang tragedi 1965. Itu bukan ajakan untuk bertindak keras, tapi peringatan agar peristiwa kelam itu tidak terulang,” jelas Yakin.
Ia menegaskan bahwa dalam orasi lengkapnya, justru menyerukan penolakan terhadap segala bentuk kekerasan. PW GP Ansor DKI Jakarta juga menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang timbul dan berharap masyarakat tidak terpancing framing yang menyesatkan.
Sumber: Akurat.co
Artikel Terkait
Prabowo Janji Mobil Nasional Rampung 3 Tahun Lagi, Ini Rencananya
Rumah Pensiun Jokowi 90% Rampung: Fokus ke Pendopo Panjang dan Taman Hijau yang Asri
Polwan Diduga Selingkuh dengan Anggota DPRD, Digerebek Suami yang Sesama Polisi
Pembuat Meme Bahlil Lahadalia Dilaporkan ke Polisi, Dituduh Merendahkan Martabat