Perjalanan kepemilikan Aqua mengalami titik penting ketika Danone asal Prancis mulai masuk dengan aliansi strategis pada 1998 dan akhirnya menjadi pemegang saham mayoritas pada 2001.
Keputusan Go Private dan Strategi Bisnis
Pada 1 April 2011, Aqua memutuskan untuk delisting dari Bursa Efek Indonesia atau go private. Keputusan strategis ini didasari oleh tiga alasan utama: konsolidasi bisnis global Danone, pembelian saham dari pemegang non-strategis, dan rendahnya volume perdagangan saham Aqua di bursa.
Proses go private dilakukan dengan tender offer kepada pemegang saham publik seharga Rp 500.000 per saham, sebuah harga yang sangat premium pada masa itu. Langkah ini memungkinkan Aqua fokus pada investasi jangka panjang tanpa tekanan kinerja kuartalan.
Peta Persaingan Pasar AMDK Indonesia
Pasar air minum dalam kemasan di Indonesia sangat kompetitif. Sebagai pemain lama, posisi Aqua terus mendapat tantangan dari pesaing-pesaing tangguh seperti Le Minerale dari Mayora Group, yang dikenal agresif dalam positioning dan inovasi, serta Cleo dan produk-produk Nestlé.
Kontroversi sumber air ini terjadi di tengah persaingan ketat tersebut, yang tentu menjadi ujian bagi citra merek Aqua yang telah dibangun puluhan tahun.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Baut di Sayap Lion Air Kendur Saat Terbang, Aksi Penumpang Ini Bikin Deg-degan!
Shella Saukia Beri Uang Segepok ke Melda Safitri Usai Dicerai, Dukung Dirikan Usaha
Hebat! Proyek Kereta Cepat Saudi Rp112 T, Jaraknya 13 Kali Lipat Whoosh
Oknum Polisi Polda Sumut Terancam Hukuman Mati Gara-gara Jual Sabu 1 Kg